Selasa, 29 November 2016

PEMOTONGAN JARINGAN



Pemotongan Jaringan

Proses pemotongan (Gross) atau pengirisan jaringan dengan menggunakan mikrotom. walau seringkali dilakukan penyayatan dengan tangan saja untuk jenis spesimen seperti tulang, gigi ataupun benda-benda fosil seringkali diperlukan gergaji untuk memotongnya.  Cara pengerjaan melalui irisan atau sayatan dengan mikrotom dianggap sebagai teknik rutin ataupun teknik bagi penyiapan spesimen histologi amaupun patologi. Tebal tipisnya sayatan bergantung pada pengalaman serta tujuan penyiapan spesimen. Tebal sayatan yang umum berkisar antara 6-15 mikron (1 mikron = 0,001 mm). Ukura sayatan juga sangat bervariasi, mulai dari saytaan pembuluh darah yang sangat kecil hingga sayatan otak. Ukuran sayatan biasanya terbatas pada ukuran panjang lebar 2x3 cm karena ukuran yang demikian paling sesuai untuk direkapkan pada kaca preparat yang umum digunakan. Tentu saja ukuran spesimen yang cukup kecil akan mengjasilkan sayatan juga juga jauh lebih kecil dari ukuran sayatan tersebut.

Proses penyayatan mencakup berbagai cara akan menghasilkan sayatan tipis tisu baik yang telah mengalami proses penanaman maupun tidak. Dalam mikroteknik, cara lazim digunakan adalah penyayatan dengan menggunakan mikrotom dengan berbagai peralatan pembantu seperti pisau mikrotom, kuas bulu, spatula, gunting serta pensil penoreh. Mikrotom adalah Alat khusus yang diracang untuk menyayat material atau tisu-tisu dengan sayatan-sayatan yang cukup tipis untuk penelaahan dengan mikroskop.

Kesulitan dalam tahap penyayatan ini adalah cara penyayatan, keterampilan dalam menyayat, karena pada tahap penyayatan ini akan dihasilkan spesimen yang sangat tipis agar dapat dilihat pada mikroskop.

Pembuatan irisan dengan metode parafin memiliki beberapa keuntungan, diantaranya adalah yaitu proses embedding lebih cepat dan lebih simpel, material embedding dapat disimpan dalam waktu yang lama pada kondisi kering, serta dapat membuat irisan yang tipis. Embedding menggunakan paraffin sangat baik digunakan untuk studi embriologi, anatomi dan sitologi (Khasim, 2002).

Memotong Jaringan dengan Mikrotome

Mikrotom adalah mesin untuk mengiris spesimen biologi menjadi bagian yang sangat tipis untuk pemeriksaan mikroskop. Beberapa mikrotom menggunakan pisau baja dan digunakan untuk mempersiapkan sayatan jaringan hewan atau tumbuhan dalam histologi(Wikipedia).
Jenis-jenis mikrotom yang bisa dipakai pada mikroteknik adalah:

1.      Rocking Mikrotome.

Cara kerjanya seperti mengatam kayu, biasanya untuk organ-organ keras seperti kayu.

2.      Rotary Mikrotome.

Pada mikrotom ini, pisau tetap pada tempatnya sedang jaringannya yang bergerak ke atas dan ke bawah. Jenis mikrotom ini yang biasanya digunakan untuk pembuatan sediaan irisan dengan metode parafin.

3.      Freezing Microtome.

Alat ini dihubungkan dengan tabung berisi CO2 dingin, melalui suatu pipa karet. Mikrotom ini, keadaannya sama dengan mikrotom geser yaitu jaringan tetap berada pada tempatnya sedang pisau mikrotomnya yang bergerak ke muka dan ke belakang.

4.      Sliding = Base Sledge Mikrotome.

Pada alat ini, jaringan tetap berada pada tempatnya, sedang pisaunya yang bergerak. Pada umumnya jaringan yang akan dipotong dengan mikrotom geser adalah jaringan yang tanpa penanaman (embedding) terlebih dulu. Disini tidak akan terjadi pita irisan. Jaringan yang akan diiris sebelumnya dapat diwarnai dengan pewarnaan tunggal, ataupun tanpa pewarnaan terlebih dahulu. Metode ini banyak dikerjakan untuk pengirisan jaringan tumbuh-tumbuhan.

5.      Ultra Mikrotome.

Di gunakan untuk menghasilkan sayatan dengan ketebalan kurang dari 1 milimikron e) mikrotom base sledge, digunakan untuk menyayat jaringan yang sangat besar seperti otak f) mikrotom faust, menghasilakn ketipisan maksimal 254 milimikron g) Mikrotom Smith dan farguhur, digunakan untuk menyayat jaringan segar yang tidak difiksasi.

6.      Mikrotom faust.

Instrument ini berukuran kecil sehingga biasa dtiempelkan diatas meja praktikum.ketipisan maksimum  sayatan yang dihsilkan maksimum 25Џm.

7.      Mikrotom smith  dan Farquhar.

Instrument  ini sering digunakan untuk menyayat jaringan segar (yang tidak difiksasi atau dibekukan) dengan tingkat kerusakan struktur halus dan kehilangan aktivitas enzimatik yang sangat minimal.kisaran ketebalan sayatan yang dapat dihasilkan adalah 5 - 230 Џm dan dengan kecepatan antara 50 sampai 200 sayatan permenit.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses pemotongan atau penyayatan ini adalah:

1.      Mikrotom harus seberat mungkin.
2.      Meja tempat mikrotom harus stabil.
3.      Pisau harus cocok dengan mikrotom.
4.      Posisi pisau harus stabil.
5.      Mata bisau harus tajam, bersih dan suhunya harus sama dengan balok jaringan yang akan disayat.

Metode Pemotongan :

·         Metode Parafin.

Sebelum disayat, parafin terlebih dahulu harus dipangkas (trimming) menjadi bentuk kubus atau persegi sampai sebagian besar blok paraffin yang tidak berguna disekitar jaringan terbuang. Blok yang sudah tertempel pada meja mikrotom ini disiapkan utuk disayat dengan mikrotom putar (Rotary Mikrotome), suatu alat penyayat yang memiliki presisi tinggi.

Kelebuhan dan Kekurangan Metode parafin.

Metode parafin adalah metode umum (generasi purpose) yang paling baik untuk menyayat jaringan yang telah difikasi. Metode ini sangat cocok diadopsi untuk produksi secara besar-besaran di laboratarium pendidikan, sangat bagus untuk membuat sayatan serial atau pengamatan dan rekontruksi struktur mikroskops.

Namun metode ini masih tergolong lambat untuk keperluan pekerjaan pada laboratarium Patologi ditempat mana pada umumnya hanya dibutuhkan beberapa sayatan saja.


·         Metode Celloidin.

Metode Celloidin disayat dengan microtome geser (slinding microtome), dimana komponen yang bergerak ketika penyatatam adalah pisau mikroton (bukan blok parafin yang mau disayat) pada sudut kemiringan antar 145 – 160 derajat. Hasil sayatan tidak melekat anatara satu dengan yang lain, sehingga selama penyayatan tidak akan ditemukan pita sayatan, tetapi hanya berupa keeping individual yang lepas-lepas.

·         Metode Kombinasi Celoidin – Parafin.

Kombinasi ini dengan menghimpun seluruh kelebihan yang dimiliki oleh masing-masing metode.

Selain proses fiksasi dengan formalin 10%, sebelum melakukan pemotongan jaringan, hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :

Deskripsikan bahan yang akan di gross.

1.      menilai kelengkapan data klinik dalam formulir.

2.      mendiskripsikan secara lengkap gambaran makroskopis jaringan (tekstur, berat-ukuran, jumlah, warna, konsistensi, bau) yang disesuaikan dengan data klinik dan jumlah jaringan yang diterima.

Melakukan pemotongan jaringan.

1.      menentukan bagian yang mengalami kelainan.

2.      melakukan pemotongan jaringan/ organ berdasarkan pedoman/prinsip.

3.      menentukan jumlah kup yang dianggap memadai (mewakili bagian yang mengalami kelainan)

a.       Colon.

·         KGB/ omentum.
·         Potong kedua ujung kolon.
·         Sayat secara horizontal.
·         Ambil masa.

b.      Payudara.

·         KGB/Omentum.
·          Masa tumor, batas irisan, kedua ujung.
·         Putting.

c.       Appendiks.

·         Potong cincin pada bagian yang tidak buntu .

·         Potong horizontal untuk bagian yang buntu.

d.      Mata.

·         Dibelah dua, buang cairannya.

·         Sebelum memotong perhatikan potongannya mengenai nervus.

·         Yang perlu diambil : potongan retina, pupil, bila ada massa diambil, nelphusnya diambil (untuk mengetahui penjalaran tumor).

e.       Ginekologi.

·         Bagian-bagian  yang representative.
·         Serviks, endometrium, tuba fallopi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar