Pemotongan
Jaringan
Proses
pemotongan (Gross) atau pengirisan jaringan dengan menggunakan mikrotom. walau
seringkali dilakukan penyayatan dengan tangan saja untuk jenis spesimen seperti
tulang, gigi ataupun benda-benda fosil seringkali diperlukan gergaji untuk
memotongnya. Cara pengerjaan melalui
irisan atau sayatan dengan mikrotom dianggap sebagai teknik rutin ataupun
teknik bagi penyiapan spesimen histologi amaupun patologi. Tebal tipisnya
sayatan bergantung pada pengalaman serta tujuan penyiapan spesimen. Tebal
sayatan yang umum berkisar antara 6-15 mikron (1 mikron = 0,001 mm). Ukura
sayatan juga sangat bervariasi, mulai dari saytaan pembuluh darah yang sangat
kecil hingga sayatan otak. Ukuran sayatan biasanya terbatas pada ukuran panjang
lebar 2x3 cm karena ukuran yang demikian paling sesuai untuk direkapkan pada
kaca preparat yang umum digunakan. Tentu saja ukuran spesimen yang cukup kecil
akan mengjasilkan sayatan juga juga jauh lebih kecil dari ukuran sayatan
tersebut.
Proses penyayatan mencakup berbagai cara akan menghasilkan
sayatan tipis tisu baik yang telah mengalami proses penanaman maupun tidak.
Dalam mikroteknik, cara lazim digunakan adalah penyayatan dengan menggunakan
mikrotom dengan berbagai peralatan pembantu seperti pisau mikrotom, kuas bulu,
spatula, gunting serta pensil penoreh. Mikrotom adalah Alat khusus yang
diracang untuk menyayat material atau tisu-tisu dengan sayatan-sayatan yang
cukup tipis untuk penelaahan dengan mikroskop.
Kesulitan dalam tahap penyayatan ini adalah cara penyayatan,
keterampilan dalam menyayat, karena pada tahap penyayatan ini akan dihasilkan
spesimen yang sangat tipis agar dapat dilihat pada mikroskop.
Pembuatan irisan dengan metode parafin memiliki beberapa keuntungan, diantaranya adalah yaitu proses embedding lebih cepat dan lebih simpel, material embedding dapat disimpan dalam waktu yang lama pada kondisi kering, serta dapat membuat irisan yang tipis. Embedding menggunakan paraffin sangat baik digunakan untuk studi embriologi, anatomi dan sitologi (Khasim, 2002).
Memotong Jaringan dengan Mikrotome
Mikrotom adalah mesin untuk mengiris spesimen biologi menjadi bagian yang sangat tipis untuk pemeriksaan mikroskop. Beberapa mikrotom menggunakan pisau baja dan digunakan untuk mempersiapkan sayatan jaringan hewan atau tumbuhan dalam histologi(Wikipedia).
Jenis-jenis mikrotom yang bisa dipakai pada mikroteknik adalah:
1.
Rocking
Mikrotome.
Cara
kerjanya seperti mengatam kayu, biasanya untuk organ-organ keras seperti kayu.
2.
Rotary
Mikrotome.
Pada mikrotom ini, pisau tetap pada tempatnya sedang
jaringannya yang bergerak ke atas dan ke bawah. Jenis mikrotom ini yang
biasanya digunakan untuk pembuatan sediaan irisan dengan metode parafin.
3.
Freezing
Microtome.
Alat ini dihubungkan dengan tabung berisi CO2 dingin, melalui
suatu pipa karet. Mikrotom ini, keadaannya sama dengan mikrotom geser yaitu
jaringan tetap berada pada tempatnya sedang pisau mikrotomnya yang bergerak ke
muka dan ke belakang.
4.
Sliding
= Base Sledge Mikrotome.
Pada alat ini, jaringan tetap berada pada tempatnya,
sedang pisaunya yang bergerak. Pada umumnya jaringan yang akan dipotong dengan
mikrotom geser adalah jaringan yang tanpa penanaman (embedding) terlebih dulu.
Disini tidak akan terjadi pita irisan. Jaringan yang akan diiris sebelumnya dapat
diwarnai dengan pewarnaan tunggal, ataupun tanpa pewarnaan terlebih dahulu.
Metode ini banyak dikerjakan untuk pengirisan jaringan tumbuh-tumbuhan.
5.
Ultra
Mikrotome.
Di
gunakan untuk menghasilkan sayatan dengan ketebalan kurang dari 1 milimikron e)
mikrotom base sledge, digunakan untuk menyayat jaringan yang sangat besar
seperti otak f) mikrotom faust, menghasilakn ketipisan maksimal 254 milimikron
g) Mikrotom Smith dan farguhur, digunakan untuk menyayat jaringan segar yang
tidak difiksasi.
6.
Mikrotom
faust.
Instrument
ini berukuran kecil sehingga biasa dtiempelkan diatas meja praktikum.ketipisan
maksimum sayatan yang dihsilkan maksimum
25Џm.
7.
Mikrotom
smith dan Farquhar.
Instrument ini sering digunakan untuk menyayat jaringan
segar (yang tidak difiksasi atau dibekukan) dengan tingkat kerusakan struktur
halus dan kehilangan aktivitas enzimatik yang sangat minimal.kisaran ketebalan
sayatan yang dapat dihasilkan adalah 5 - 230 Џm dan dengan kecepatan antara 50
sampai 200 sayatan permenit.
Hal-hal
yang harus diperhatikan dalam proses pemotongan atau penyayatan ini adalah:
1.
Mikrotom
harus seberat mungkin.
2.
Meja
tempat mikrotom harus stabil.
3.
Pisau
harus cocok dengan mikrotom.
4.
Posisi
pisau harus stabil.
5.
Mata
bisau harus tajam, bersih dan suhunya harus sama dengan balok jaringan yang
akan disayat.
Metode
Pemotongan :
·
Metode
Parafin.
Sebelum disayat, parafin terlebih dahulu
harus dipangkas (trimming) menjadi bentuk kubus atau persegi sampai sebagian
besar blok paraffin yang tidak berguna disekitar jaringan terbuang. Blok yang
sudah tertempel pada meja mikrotom ini disiapkan utuk disayat dengan mikrotom
putar (Rotary Mikrotome), suatu alat penyayat yang memiliki presisi tinggi.
Kelebuhan dan Kekurangan Metode parafin.
Metode parafin adalah metode umum (generasi
purpose) yang paling baik untuk menyayat jaringan yang telah difikasi. Metode
ini sangat cocok diadopsi untuk produksi secara besar-besaran di laboratarium
pendidikan, sangat bagus untuk membuat sayatan serial atau pengamatan dan
rekontruksi struktur mikroskops.
Namun metode ini masih tergolong lambat
untuk keperluan pekerjaan pada laboratarium Patologi ditempat mana pada umumnya
hanya dibutuhkan beberapa sayatan saja.
·
Metode
Celloidin.
Metode Celloidin disayat dengan
microtome geser (slinding microtome), dimana komponen yang bergerak ketika
penyatatam adalah pisau mikroton (bukan blok parafin yang mau disayat) pada
sudut kemiringan antar 145 – 160 derajat. Hasil sayatan tidak melekat anatara
satu dengan yang lain, sehingga selama penyayatan tidak akan ditemukan pita
sayatan, tetapi hanya berupa keeping individual yang lepas-lepas.
·
Metode
Kombinasi Celoidin – Parafin.
Kombinasi ini dengan menghimpun seluruh
kelebihan yang dimiliki oleh masing-masing metode.
Selain proses fiksasi dengan formalin 10%, sebelum melakukan pemotongan jaringan, hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
Deskripsikan bahan yang akan di gross.
1.
menilai kelengkapan data klinik
dalam formulir.
2.
mendiskripsikan secara lengkap
gambaran makroskopis jaringan (tekstur, berat-ukuran, jumlah, warna,
konsistensi, bau) yang disesuaikan dengan data klinik dan jumlah jaringan yang
diterima.
Melakukan pemotongan jaringan.
1.
menentukan bagian yang mengalami
kelainan.
2.
melakukan pemotongan jaringan/ organ
berdasarkan pedoman/prinsip.
3.
menentukan jumlah kup yang dianggap
memadai (mewakili bagian yang mengalami kelainan)
a.
Colon.
·
KGB/ omentum.
·
Potong kedua ujung kolon.
·
Sayat secara horizontal.
·
Ambil masa.
b.
Payudara.
·
KGB/Omentum.
·
Masa tumor, batas irisan, kedua ujung.
·
Putting.
c.
Appendiks.
·
Potong
cincin pada bagian yang tidak buntu .
·
Potong
horizontal untuk bagian yang buntu.
d. Mata.
·
Dibelah dua, buang cairannya.
·
Sebelum memotong perhatikan potongannya
mengenai nervus.
·
Yang perlu diambil : potongan retina,
pupil, bila ada massa diambil, nelphusnya diambil (untuk mengetahui penjalaran
tumor).
e. Ginekologi.
·
Bagian-bagian yang representative.
·
Serviks, endometrium, tuba fallopi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar