Selasa, 22 November 2016

GANGGUAN FUNGSI GINJAL




Ginjal

Ginjal adalah sepasang organ saluran kemih yang terletak rongga belakang usus agak atas.
 Bentuknya seperti kacang dengan sisi cekungnya menghadap ke arah sumbu tengah tubuh. Pada sisi yang menghadap ke sumbu tubuh itu terdapat hilus ginjal, yaitu tempat masuknya pembuluh darah, pembuluh limfa, saraf, dan ureter yang masuk dan keluar dari ginjal. Setiap orang normalnya memiliki sepasang ginjal di sisi kiri dan kanan tubuhnya.

Berat dan ukuran ginjal bervariasi tergantung pada jenis kelamin, usia, dan ada atau tidaknya ginjal pada kedua sisi. Rata-rata ukuran ginjal adalah 11.5 cm (panjang) x 6 cm (lebar) x 3.5 cm (tebal). Beratnya bervariasi sekitar 120-170 gram.

Ginjal merupakan organ eksresi dalam vertebrata yang berbentuk kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran ( terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama air dalam bentu

k urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.
Jika ginjal dipotong dengan sayatan melintang, maka akan terlihat struktur yang berbeda. Secara umum ada 3 struktur yang bila diurutkan dari luar ke dalam adalah korteks, medula, dan pelvis. Di dalam korteks dan medula ginjal terdapat berjuta-juta nefron.

Nefron adalah unit fungsional terkecil dari ginjal dan berjumlah sekitar 1 juta neuron. Setiap nefron terdiri dari badan Malpighi dan saluran panjang yang berbelit yang disebut sebagai tubula ginjal. Pada badan Malpighi terdapat kapsul Bowman yang bentuknya seperti mangkuk, kapsul Bowman tersebut membungkus glomerulus yang merupakan jalinan dari pembuluh kapiler. Dari kapsul Bowman keluar saluran panjang yang berbelit. Saluran panjang tersebut dibedakan atas tiga segmen, yaitu pembuluh (tubulus) proksimal, lengkung Henle, dan pembuluh distal.

Pembuluh proksimal berbelit di dekat kapsul Bowman. Pembuluh proksimal menuju ke segmen bawah berdinding tipis, yaitu lengkung Henle. Oleh karena mirip leher angsa, lengkung ini sering disebut sebagai angsa Henle. Selanjutnya pembuluh proksimal berkelok-kelok lagi disebut kelokan kedua atau pembuluh distal yang bersambung dengan pembuluh pengumpul (pembuluh kolekta) yang berjalan melintasi korteks dan medula untuk bermuara pada rongga ginjal.

Darah yang membawa sisa-sisa hasil metabolisme tubuh disaring (filtrasi) di dalam glomerulus lalu hasil saringannya dialirkan ke tubulus-tubulus yang akan melakukan penyerapan kembali (rearbsorpsi), zat-zat sisa metabolisme tubuh yang telah melewati 2 fase tersebut kemudian dikeluarkan (ekskresi) bersama air dalam bentuk air seni atau urine.

Fungsi Ginjal

Fungsi utama ginjal terangkum dibawah ini, yang menekankan peranannya sebagai organ pengatur dalam tubuh.Membersihkan darah dari zat-zat hasil metabolism.

·         Fungsi Ekskresi.

1.      Mengeluarkan zat toksis/racun.
2.      Mengatur keseimbangan air, garam/elektrolit, asam /basa.
3.      Mempertahankan kadar cairan tubuh dan elektrolit (ion-ion lain).
4.      Mengekskresikan produk akhir nitrogen dari metabolisme protein (terutama urea, asam urat dan kreatinin).
5.      Bekerja sebagai jalur ekskretori untuk sebagian besar obat.

·         Fungsi Non Ekskresi.

Mensintesis dan mengaktifkan Hormon:

1.      Renin, penting dalam pengaturan tekanan darah.
2.      Eritropoetin, merangsang produksi sel darah merah oleh sumsum tulang.
3.      1,25-dihidroksivitamin D3 : hidroksilasi akhir vitamin D3 menjadi bentuk yang paling kuat.
4.      Prostaglandin : sebagian besar adalah vasodilator, bekerja secara lokal, dan melindungi dari kerusakan iskemik ginjal.
5.      Degradasi hormon polipeptida.
6.      Insulin, glukagon, parathormon, prolaktin, hormon pertumbuhan, ADH dan hormon gastrointestinal (gastrin, polipeptida intestinal vasoaktif).

Anatomi Ginjal

·         Letak Ginjal.

Ginjal merupakan organ berbentuk seperti kacang yang terletak di kedua sisi kolumna vertebralis. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dibandingkan ginjal kiri karena tertekan kebawah oleh hati. Kutub atasnya terletak setinggi iga keduabelas, sedangkan kutub atas ginjal kiri terletak setinggi iga kesebelas.

Ginjal terletak di bagian belakang abdomen atas, di belakang peritoneum, di depan dua iga terakhir, dan tiga otot besar-transversus abdominis, kuadratus lumborum, dan psoas mayor. Ginjal dipertahankan dalam posisi tersebut oleh bantalan lemak yang tebal. Ginjal terlindung dengan baik dari trauma langsung, disebelah posterior (atas) dilindungi oleh iga dan otot-otot yang meliputi iga, sedangkan di anterior (bawah) dilindungi oleh bantalan usus yang tebal.

Ginjal kanan dikelilingi oleh hepar, kolon, dan duodenum, sedangkan ginjal kiri dikelilingi oleh lien, lambung, pankreas, jejunum dan kolon.

·         Struktur Ginjal.

Pada orang dewasa setiap ginjal memiliki ukuran panjang sekitar 11 cm dan ketebalan 5 cm dengan berat sekitar 150 gram. Ginjal memiliki bentuk seperti kacang dengan lekukan yang menghadap ke dalam. Di tiap ginjal terdapat bukaan yang disebut hilus yang menghubungkan arteri renal, vena renal dan ureter.

Struktur Ginjal terdiri atas:

1.      Struktur Makroskopik Ginjal.

Pada orang dewasa , panjang ginjal adalah sekitar 12 sampai 13 cm (4,7 hingga 5,1 inci), lebarnya 6 cm (2,4 inci), tebalnya 2,5 cm (1 inci), dan beratnya sekitar 150 gram. Secara anatomik ginjal terbagi dalam dua bagian, yaitu korteks dan medula ginjal.

Ginjal terdiri dari bagian dalam (medula), dan bagian luar (korteks).

a.       Bagian dalam (internal) medula. Substansia medularis terdiri dari piramid renalis yang jumlahnya antara 18-16 buah yang mempunyai basis sepanjang ginjal, sedangkan apeksnya mengahadap ke sinus renalis. Mengandung bagian tubulus yang lurus, ansa henle, vasa rekta dan diktus koligens terminal.

b.      Bagian luar (eksternal) korteks. Substansia kortekalis berwarna coklat merah, konsistensi lunak dan bergranula. Substansia ini tepat dibawah tunika fibrosa, melengkung sapanjang basis piramid yang berdekatan dengan garis sinus renalis, dan bagian dalam diantara piramid dinamakan kolumna renalis. Mengandung glomerulus, tubulus proksimal dan distal yang berkelok-kelok dan duktus koligens.

2.      Struktur Mikroskopik Ginjal.

a.       Nefron.

Tiap tubulus ginjal dan glomerolusnya membentuk satu kesatuan (nefron). Ukuran ginjal terutama ditentukan oleh jumlah nefron yang membentuknya. Tiap ginjal manusia memiliki kira-kira 1.3 juta nefron. Setiap nefron bisa membentuk urin sendiri. Karena itu fungsi satu nefron dapat menerangkan fungsi ginjal.

b.      Glomerulus.

Setiap nefron pada ginjal berawal dari berkas kapiler yang disebut glomerulus, yang terletak didalam korteks, bagian terluar dari ginjal. Tekanan darah mendorong sekitar 120 ml plasma darah melalui dinding kapiler glomerular setiap menit. Plasma yang tersaring masuk ke dalam tubulus. Sel-sel darah dan protein yang besar dalam plasma terlalu besar untuk dapat melewati dinding dan tertinggal.

c.       Tubulus kontortus proksimal.

Berbentuk seperti koil longgar berfungsi menerima cairan yang telah disaring oleh glomerulus melalui kapsula bowman. Sebagian besar dari filtrat glomerulus diserap kembali ke dalam aliran darah melalui kapiler-kapiler sekitar tubulus kotortus proksimal. Panjang 15 mm dan diameter 55 µm.

d.      Ansa henle.

Berbentuk seperti penjepit rambut yang merupakan bagian dari nefron ginjal dimana, tubulus menurun kedalam medula, bagian dalam ginjal, dan kemudian naik kembali kebagian korteks dan membentuk ansa. Total panjang ansa henle 2-14 mm.

e.       Tubulus kontortus distalis.

Merupakan tangkai yang naik dari ansa henle mengarah pada koil longgar kedua. Penyesuaian yang sangat baik terhadap komposisi urin dibuat pada tubulus kontortus. Hanya sekitar 15% dari filtrat glomerulus (sekitar 20 ml/menit) mencapai tubulus distal, sisanya telah diserap kembali dalam tubulus proksimal.

f.       Duktus koligen medulla.

Merupakan saluran yang secara metabolik tidak aktif. Pengaturan secara halus dari ekskresi natrium urin terjadi disini. Duktus ini memiliki kemampuan mereabsorbsi dan mensekresi kalsium.

·         Bagian Ginjal.

Bagian ginjal paling luar disebut korteks, bagian lebih dalam disebut medulla dan bagian paling dalam disebut pelvis. Pada bagian medulla ginjal manusia dapat pula dilihat adanya piramida yang merupakan bukaan saluran pengumpul. Ginjal dibungkus oleh jaringan ikat longgar yang disebut kapsula. Unit fungsional dasar ginjal disebut nefron yang berjumlah lebih dari satu juta dalam satu ginjal normal manusia. Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut ( terutama elektrolit ) dalam tubuh dengan cara  menyaring darah, kemudian mereabsorbsi cairan yang masih diperlukan tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang. Reabsorpsi dan pembuangan dilakukan menggunakan mekanisme pertukaran lawan arus dan kotranspor. Hasil akhir yang dieksresikan ini disebut dengan urine.

Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang disebut korpuskula ( Badan Malpighi ) yang dilanjutkan oleh saluran – saluran (tubulus). Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah yang disebut glomerulus yang berada dalam kapsula Bowman. Setiap glomerulus mendapat aliran darah dari arteri aferen. Dinding kapiler dari glomerulus memiliki pori – pori untuk filtrasi atau penyaringan. Darah disaring melalui dinding epithelium tipis yang berpori dari glomerulus dan kapsula bowman karena adanya tekanan dari darah yang mendorong plasma darah. Filtrate yang dihasilkan akan masuk ke dalam tubulus ginjal. Darah yang telah tersaring akan meninggalkan ginjal.

Di antara darah dalam glomerulus dan ruangan berisi cairan dalam kapsula bowman terdapat 3 lapisan :

1.      Kapiler selapis sel endothelium pada glomerulus.
2.      Lapisan kaya protein sebagai membrane dasar.
3.      Selapis sel epitel melapisi dinding kapsula Bowman.

Dengan bantuan tekanan, cairan dalam darah di dorong keluar dari glomerulus, melewati ketiga lapisan tersebut dan masuk ke dalam ruangan dalam kapsula Bowman dalam bentuk filtrate glomerular. Darah manusia melewati ginjal sebanyak 350 kali setiap hari dengan laju 1,2 liter per menit, menghasilkan 125 cc filtrate glomerular per menit. Laju penyaringan glomerular ini digunakan untuk tes diagnosa fungsi ginjal.

Tubulus Ginjal merupakan lanjutan dari kapsula Bowman. Bagian yang mengalirkan filtrate glomerular dari kapsula Bowman disebut tubulus konvulasi proksimal. Bagian selanjutnya adalah lengkung Henle yang bermuara pada tubulus konvulasi distal. Lengkung Henle menjaga gradient osmotic dalam pertukaran lawanarus yang digunakan untuk filtrasi. Sel yang melapisi tubulus memiliki banyak mitokondria yang menghasilkan ATP dan memungkinkan terjadinya transport aktif untuk menyerap kembali glukosa, asam amino dan berbagai ion mineral. Sebagian besar air ( 97,7%) dalam filtrate masuk ke dalam tubulus kolektivus melalui osmosis.

Cairan mengalir dari tubulus konvulasi distal ke dalam sistem pengumpul yang terdiri dari :

1.      Tubulus penghubung.
2.      Tubulus kolektivus kortikal.
3.      Tubulus kolektivus medularis.

Tempat lengkung Henle bersinggungan dengan arteri aferen disebut apparatus juxtaglomerular, mengandung macula densa dan sel juxtaglomerular. Sel ini merupakan tempat terjadinya sintesis dan sekresi rennin. Cairan menjadi makin kental di sepanjang tubulus dan saluran untuk membentuk urin, yang kemudian dibawa ke kandung kemih lewat ureter.

Fungsi homeostatis ginjal :

1.      Mengatur pH.
2.      Mengatur konsentrasi ion mineral.
3.      Mengatur komposisi air dalam darah.


Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium dan hidroksil. Akibatnya, urin yang dihasilkan dapat bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8.

Kadar ion Natrium dikendalikan melalui sebuah proses homeostatis yang melibatkan aldosteron untuk meningkatkan penyerapan ion Natrium pada tubulus konvulasi. Kenaikan atau penurunan tekanan osmotik darah karena kelebihan atau kekurangan air akan segera dideteksi oleh hipotalamus yang akan memberi sinyal pada kelenjar pituitari dengan umpan balik negatif. Kelenjar pituitary mensekresi hormone anti diuretic (vasopressin, untuk menekan sekresi air) sehingga terjadi perubahan tingkat absorpsi air pada tubulus ginjal. Akibatnya konsentrasi cairan jaringan akan kembali menjadi 98%.

Dengan berat hanya sekitar 150 gram atau sebesar kira – kira separuh genggaman tangan kita, ginjal memiliki fungsi sangat strategis dalam mempengaruhi kinerja semua bagian tubuh. Selain mengatur keseimbangan cairan tubuh, elektrolit dan asam basa, ginjal juga akan membuang sisa metabolisme yang akan meracuni tubuh, mengatur tekanan darah dan menjaga kesehatan tulang.

Tanda – tanda penyakit ginjal sering tanpa keluhan sama sekali, bahkan tak sedikit penderita mengalami penurunan fungsi ginjal hingga 90% tanpa didahului keluhan. Oleh karena itu,  pasien sebaiknya waspada jika mengalami gejala – gejala seperti tekanan darah tinggi, perubahan jumlah urin, ada darah dalam urin, bengkak pada kaki dan pergelangan kaki, sulit tidur, sakit kepala, sesak dan merasa mual dan muntah.

Penyakit ginjal bukan merupakan penyakit menular, dan setiap orang dapat terserang penyakit ginjal terutama mereka yang memiliki faktor resiko seperti riwayat hipertensi, diabetes dan penyakit jantung. Ada beberapa jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mengetahui kesehatan ginjal, salah satunya yang paling umum adalah pemeriksaan  urin. Jika ada kandungan protein atau darah dalam urin, maka menunjukkan kelainan ginjal. Atau dapat juga dengan mengukur kadar kreatinin dan urea dalam darah. Sementara pemeriksaan tahap lanjut untuk mengenali kelainan ginjal berupa pemeriksaan radiologis dan biopsy ginjal.

Selain itu, jika fungsi ginjal terganggu jumlah air dalam tubuh akan bertambah dan akan terjadi udem dimana jaringan akan membengkak karena jaringan menjadi bengkak.

Penyakit ginjal tidak hanya satu jenis. Bahkan terdapat berbagai penyakit ginjal yang lain, seperti :

1.      Infeksi saluran kencing.
2.      Saluran kencing tersenkat, misalnya batu dalam ginjal.
3.      Tekanan darah tinggi.
4.      Glomerulonephritis.
5.      Nephrosis.
6.      Dan lain – lain, misalnya kencing manis.

Tanda – tanda penyakit ginjal terganggu:

1.      Sakit sewaktu buang air kecil.
2.      Sering buang air kecil pada malam.
3.      Mengeluarkan kencing berdarah.
4.      Bengkak sekeliling mata, bengkak tangan dan kaki terutama di kalangan anak – anak.
5.      Kesakitan sebahagian belakang, sedikit ke bawah dari tulang rusuk.
6.      Tekanan darah tinggi.

Langkah Pencegahan Penyakit Ginjal

Gangguan ginjal bisa dicegah dengan berbagai cara, terutama dengan menerapkan gaya hidup sehat, berhenti merokok, memperhatkan kadar kolesterol, kendalikan berat badan, menghindari kekurangan cairan dengan minum air putih cukup tidak lebih dari 2 liter setiap hari. Selain itu hati -  hati dalam menggunakan obat anti nyeri khususnya obat anti infamasi non steroid.

Penyakit Gagal Ginjal

Penyakit Ginjal. Dengan berat hanya sekitar 150 gram atau sebesar kira-kira separuh genggaman tangan kita, ginjal memiliki fungsi sangat strategis dalam mempengaruhi kinerja semua bagian tubuh. Selain mengatur keseimbangan cairan tubuh, eletrolit, dan asam basa, ginjal juga akan membuang sisa metabolisme yang akan meracuni tubuh, mengatur tekanan darah dan menjaga kesehatan tulang.

Menurut ahli ginjal,  penyakit ginjal disebut kronik jika kerusakannya sudah terjadi selama lebih dari tiga bulan dan lewat pemeriksaan terbukti adanya kelainan struktur atau fungsi ginjal.

Pada penyakit ginjal kronik terjadi penurunan fungsi ginjal secara perlahan sehingga terjadi gagal ginjal yang merupakan stadium terberat penyakit ginjal kronik. Jika sudah sampai stadium ini, pasien memerlukan terapi pengganti ginjal berupa cuci darah (hemodialisis) atau cangkok ginjal yang biayanya mahal.

Penyebab Gagal Ginjal

Terjadinya gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang didedrita oleh tubuh yang mana secara perlahan-lahan berdampak pada kerusakan organ ginjal. Adapun beberapa penyakit yang sering kali berdampak kerusakan ginjal diantaranya :

·         Penyakit tekanan darah tinggi (Hypertension).
·         Penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus).
·         Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan/striktur).
·         Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik.
·         Menderita penyakit kanker (cancer).
·         Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada organ ginjal itu sendiri (polycystic kidney disease).
·         Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau dampak dari penyakit darah tinggi. Istilah kedokterannya disebut sebagai glomerulonephritis.

Adapun penyakit lainnya yang juga dapat menyebabkan kegagalan fungsi ginjal antara lain adalah kehilangan banyak cairan serta penyakit lainnya seperti penyakit paru / TBC, sifilis, malaria.

Penyakit gagal ginjal berkembang secara perlahan kearah yang semakin buruk dimana ginjal sama sekali tidak lagi mampu bekerja sebagaimana funngsinya. Dalam dunia kedokteran dikenal 2 macam jenis serangan gagal ginjal, akut dan kronik.

Tanda-tanda Penyakit Gagal Ginjal

Tanda – tanda penyakit ginjal sering tanpakeluhan sama sekali, bahkan tak sedikit penderita mengalami penurunan fungsi ginjal hingga 90% tanpa didahhului keluhan. Oleh karena itu, pasien sebaiknya waspada jika mengalami gejala-gejala seperti, tekanan darah tinggi, perubahan jumlah kencing, ada darah dalam air kencing, bengkak pada kaki dan pergelangan kaki, rasa lemah serta sulit tidur, sakit kepala, sesak, dan merasa mual dan muntah.

Penyaki ginjal memang bukan penyakit menular, setiap orang dapat terkena penyakit ginjal, namun mereka yang memiliki faktor risiko tinggi seperti mereka yang memiliki riwayat darah tinggi di keluarga, diabetes, penyakit jantung, serta ada anggota keluarga yang dinyatakan dokter sakit ginjal sebaiknya melakukan pemeriksaan dini.
Ada beberapa jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mengetahui kesehatan ginjal, salah satunya yang paling umum adalah pemeriksaan urin. Jika ada kandungan protein atau darah dalam air kencing tersebut, maka menunjukkan kelainan dari ginjal.

Atau bisa juga melakukan pemeriksaan darah guna mengukur kadar kreatinin dan urea dalam darah. Jika kadar kedua zat itu meningkat, menunjukan gejala kelainan ginjal. Sementara pemeriksaan tahap lanjut untuk mengenali kelainan ginjal berupa pemeriksaan radiologis dan biopsi ginjal. Biasanya pemeriksaan ini atas indikasi tertentu dan sesuai saran dokter.

Gagal ginjal terjadi jika terdapat gangguan pada pembuluh darah vena atau system penyaringannya. Tidak hanya itu, bisa jua terjadi karena adanya masalah-masalah pada kesehatan yang lain, seperti adanya tekanan darah tinggi, diabetes atau adanya masalah yang terjadi pada system  penyaringan ginjal seperti pada keadaan glomerulonefritis atau penyakit ginjal polikistik. Pada kasus lainnya juga ditemukan akibat adanya masalah pada saluran kemih.

Cara Mengatasi Gagal Ginjal

·         Atur Konsumsi Makan.

Mengkonsumsi makanan yang tepat penting dilakukan, khususnya bagi Anda penderita penyakit ginjal. Sebab dengan terganggunya fungsi ginjal, kotoran dalam darah akan semakin menumpuk. Keadaan ini akan menyebabkan tubuh menjadi bengkak, mual atau muntah. Tapi semua tergantung dari stadium penyakitnya, semakin lama dibiarkan penyakit ginjal menyerang maka efek negatifnya akan semakin parah.

Dengan membatasi jumlah makanan dan cairan secara tepat, akan diperoleh sisa hasil metabolisme yang mudah dibuang oleh tubuh. Penyaringan oleh ginjal dapat diminimalisir sehingga tidak sampai terjadi penumpukan sisa hasil metabolisme dalam darah.

Umumnya para penderita gagal ginjal disarankan oleh dokter untuk diet, mengurangi porsi makanan dan minuman sekaligus mengatur jenis makanan dan minuman yang boleh dikonsumsi. Diet yang harus dijalani setiap penderita gagal ginjal akan berbeda satu dengan lainnya. Hal ini bergantung pada kondisi tubuh penderita.

Berikut beberapa saran makanan yang dianjurkan:

1.      Konsumsi makanan rendah protein.

Tubuh memerlukan protein untuk membentuk otot. Tapi bagi penderita penyakit ginjal, kelebihan protein akan menyebabkan gangguan pada pada proses penyaringan, yang berakibat terjadi peningkatan sisa hasil metabolisme protein dalam darah dan menambah parah penyakitnya. Anda dapat mencegah hal ini dengan cara mengkonsumsi makanan rendah protein yang ada di sekitar Anda.

2.      Konsumsi sedikit garam.

Garam natrium berfungsi untuk mempertahankan cairan dalam tubuh Anda. Untuk mengurangi kadar garam dalam tubuh, bila Anda membeli makanan, periksalah label makanan dan carilah makanan yang mempunyai kandungan natrium di bawah 400 mg untuk sekali makan. Kalau pun Anda makan dengan saus, gunakan saus yang berkadar natrium rendah, dan jangan gunakan garam pengganti yang mengandung kalium.

3.      Tidak minum terlalu banyak.

Ginjal yang normal dapat mengatur keseimbangan cairan yang masuk dan keluar dari tubuh. Jika ginjal Anda mengalami gangguan, maka akan terjadi masalah pada pembentukan urine. Dalam kondisi seperti ini, Anda harus membatasi konsumsi air per hari. Sebaiknya hisaplah air jeruk lemon untuk membasahi bibir Anda yang kering., dan minumlah hanya untuk mengatasi rasa haus saja. Jika Anda juga termasuk penderita diabetes, jagalah kadar gula Anda, agar Anda tidak merasa terlalu haus.

4.      Tidak mengkonsumsi fosfat.

Susu, kacang-kacangan yang dikeringkan, dan coklat yang banyak mengandung zat fosfat, sebaiknya dihindari untuk dikonsumsi karena akan berakibat kadar fosfat dalam darah Anda meningkat dan menyebabkan tulang menjadi lebih rapuh.
           
Adanya Komplikasi

Kadang-kadang penyakit ginjal mengalami komplikasi dengan berbagai penyakit lainnya. Di antaranya adalah diabetes dan tekanan darah tinggi. Dan jika ini terjadi akan berdampak buruk bagi tubuh Anda.

Komplikasi dengan diabetes akan menyebabkan proses metabolisme dalam tubuh menjadi tidak maksimal. Akibatnya kadar glukosa dalam darah meningkat. Jika hal ini berlangsung lama akan dapat merusak pembuluh vena sekaligus menyebabkan gangguan fungsi ginjal. Bila sudah terlanjur terjadi komplikasi, maka yang harus Anda lakukan sekarang adalah mempertahankan diet, mengontrol kadar glukosa dalam darah, dan rutinlah berolahraga.

Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah. Komplikasi dengannya menyebabkan fungsi ginjal sebagai penyaring darah menjadi terganggu. Usaha yang Anda dapat lakukan adalah mengurangi konsumsi garam dan lemak sambil tetap mempertahankan diet yang Anda jalanka. Olahraga dan minum obat-obatan yang dianjurkan akan sangat membantu, perhatikan juga berat badan dan tekanan darah.

Langkah Pencegahan

Gangguan ginjal bisa dicegah dengan berbagai cara, terutama dengan menerapkan gaya hidup sehat. Berhenti merokok, memperhatikan kadar kolesterol, kendalikan berat badan, menghindari kekurangan cairan dengan cukup minum air putih tidak lebih dari 2 liter setiap hari.

Selain gaya hidup sehat, lakukan pemeriksaan kesehatan tahunan pada dokter, mintalah pula agar urin Anda diperiksa untuk melihat adanya darah atau protein dalam urin. Yang tak kalah penting, berhati-hatilah dalam menggunakan obat anti nyeri khususnya jenis obat anti inflamasi non steroid.

Penentuan Diagnosis Gagal Ginjal

Seorang dokter setelah menanyakan riwayat kesehatan penderita dan tanda serta gejala yang timbul, untuk menentukan adanya/terjadinya kegagalan fungsi ginjal maka Beliau akan melakukan pemeriksaan fisik yang difokuskan pada kemungkinan pembesaran organ ginjal atau pembengkakan sekitar ginjal. Apabila dicurigai terjadinya kerusakan fungsi ginjal, maka penderita akan dikonsultasikan kepada seorang ahli ginjal (Nephrologist).

Selanjutnya dilakukan pemeriksaan laboratorium baik darah ataupun urine guna melihat kadar elektrolit sodium dan potassium/kalium. Pada kasus-kasus tertentu tim medis mungkin melakukan pemasangan selang kateter kedalam kantong urine (bladder) untuk mengeluarkan urine. Bila diperlukan, Tim medis akan menyarankan pemeriksaan pengambilan gambar struktur ginjal dengan metode Ultrasound, Computed tomography (CT) scans atau dengan cara Magnetic Resonance Imaging (MRI) scans. Bahkan ada kemungkinan dilakukannya tindakan biopsy, yaitu pengambilan contoh (sample) jaringan ginjal.

Pengobatan dan Penanganan Gagal Ginjal

Penanganan serta pengobatan gagal ginjal tergantung dari penyebab terjadinya kegagalan fungsi ginjal itu sendiri. Pada intinya, Tujuan pengobatan adalah untuk mengendalikan gejala, meminimalkan komplikasi dan memperlambat perkembangan penyakit. Sebagai contoh, Pasien mungkin perlu melakukan diet penurunan intake sodium, kalium, protein dan cairan. Bila diketahui penyebabnya adalah dampak penyakit lain, maka dokter akan memberikan obat-obatan atau therapy misalnya pemberian obat untuk pengobatan hipertensi, anemia atau mungkin kolesterol yang tinggi.

Seseorang yang mengalami kegagalan fungsi ginjal sangat perlu dimonitor pemasukan (intake) dan pengeluaran (output) cairan, sehingga tindakan dan pengobatan yang diberikan dapat dilakukan secara baik. Dalam beberapa kasus serius, Pasien akan disarankan atau diberikan tindakan pencucian darah {Haemodialisa (dialysis)}. Kemungkinan lainnya adalah dengan tindakan pencangkokan ginjal atau transplantasi ginjal.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar