Minggu, 27 November 2016

PAP SMEAR




Pengertian Pap Smear

Pap smear adalah tes spesifik yang digunakan dan ditujukan untuk mendeteksi dini kanker leher rahim/kanker serviks. Walau begitu, Pap Smear mampu mendeteksi lebih dari 90 persen kanker leher rahim tahap awal yang masih bisa disembuhkan.

Pap smear (juga dikenal sebagai tes Pap) merupakan prosedur medis di mana sampel sel dari leher rahim perempuan (akhir rahim yang meluas ke dalam vagina) dikumpulkan dan menyebar (dioleskan) pada slide mikroskop. Sel-sel diperiksa dibawah mikroskop dalam rangka untuk mencari pra-ganas (sebelum kanker) atau ganas (kanker) perubahan.

Pap smear adalah tes skrining yang sederhana, cepat, dan relatif tanpa rasa sakit. Kekhususan – yang berarti kemampuan untuk menghindari mengklasifikasi Pap yang normal sebagai abnormal (yang “positif palsu” hasil) – sementara sangat baik, tidak sempurna. Sensitivitas dari Pap smear – yang berarti kemampuan untuk mendeteksi setiap kelainan tunggal – sementara yang baik, juga tidak sempurna, dan beberapa “negatif palsu” hasil (di mana kelainan yang hadir tapi tidak terdeteksi oleh tes) akan terjadi. Dengan demikian, beberapa wanita mengembangkan kanker serviks walaupun memiliki Pap screening yang teratur.

Pada sebagian besar kasus, tes Pap tidak mengidentifikasi kelainan selular kecil sebelum mereka memiliki kesempatan untuk menjadi ganas dan pada suatu titik ketika kondisi yang paling mudah diobati. Pap smear tidak dimaksudkan untuk mendeteksi bentuk lain dari kanker seperti orang-orang dari ovarium, vagina, atau rahim. Kanker organ-organ ini dapat ditemukan selama ujian (panggul) ginekologi, yang biasanya dilakukan pada waktu yang sama seperti Pap smear.

Beberapa faktor resiko bagi wanita untuk membutuhkan pemeriksaan pap smear ini adalah diantaranya :

1.      Mempunyai aktifitas seksual pada saat remaja.
2.      Saat akan diperiksa mempunyai riwayat hubungan seksual dengan pasangan yang berbeda-beda.
3.      Mempunyai riwayat penyakit menular seksual.
4.      Keluarga mempunyai riwayat penyakit kanker serviks.
5.      Adanya infeksi human papilloma virus (HPV).
6.      Sebagai perokok baik aktif maupun pasif, zat nikotin serta “racun” lain yang masuk ke dalam darah melalui asap rokok mampu meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi cervical neoplasia atau tumbuhnya sel-sel abnormal pada rahim.

Tujuan Pap Smear

Pap smear bertuajuan untuk:

1.      Menemukan sel abnormal atau sel yang dapat berkembang menjadi kanker termasuk infeksi HPV .
2.      Untuk mendeteksi adanya pra-kanker, ini sangat penting ditemukan sebelum seseorang menderita kanker.
3.      Mendeteksi kelainan – kelainan yang terjadi pada sel-sel leher rahim.
4.      Mendeteksi adanya kelainan praganas atau keganasan servik uteri.

Syarat Melakukan Pap Smear

Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan Pap Smear adalah sebagai berikut :

1.      Waktu pengambilan minimal 2 minggu setelah menstruasi dimulai dan sebelum menstruasi berikutnya.
2.      Berikan informasi sejujurnya kepada petugas kesehatan tentang riwayat kesehatan dan penyakit yang pernah diderita.
3.      Hubungan intim tidak boleh dilakukan dalam 24 jam sebelum pengambilan bahan pemeriksaan.
4.      Pembilasan vagina dengan macam-macam cairan kimia tidak boleh dikerjakan dalam 24 jam sebelumnya.
5.      Hindari pemakaian obat-obatan yang dimasukkan ke dalam vagina 48 jam sebelum pemeriksaan.
6.      Bila anda sedang minum obat tertentu, informasikan kepada petugas kesehatan, karena ada beberapa jenis obat yang dapat mempengaruhi hasil analisis sel.

Tahapan dan Proses Pap Smear

Mungkin sebagian di antara kita masih awam dengan istilah pap smear apalagi untuk mengetahui tahapan-tahapan yang harus dilalui ketika menjalani tes pap smear. Pada dasarnya, tes pap smear adalah tes yang harus dilakukan secara teratur dan sangat penting untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Bagi wanita yang belum pernah melakukan pap smear sebelumnya, anda tidak perlu merasa khawatir ataupun ragu untuk menjalani tes yang hanya berlangsung dalam hitungan menit ini. Jadi jika anda akan melakukan pap smear pertama anda, agar tidak merasa gugup, berikut kami jelaskan tahapan-tahapan pap smear yang bisa menjadi referensi bagi anda.

1.      Buka baju.

Eitss jangan panik dulu. Buka baju di sini maksudnya adalah hal pertama yang akan anda jalani dalam pap smear adalah anda akan disuruh untuk menanggalkan pakaian anda mulai dari pinggang hingga bagian bawah guna pemeriksaan. Dan selanjutnya anda akan diberikan baju khusus dari rumah sakit untuk mempermudah pemeriksaan pap smear.

2.      Duduk di meja pemeriksaan.

Tahap selanjutnya, setelah anda memakai pakaian medis yang berikan oleh rumah sakit, anda akan diarahkan oleh petugas medis untuk duduk bagian ujung dari meja pemeriksaan.

3.      Berbaring dan Rileks.

Petugas medis kemudian akan menginstruksikan anda untuk berbaring di meja pemeriksaan dengan posisi kaki membuka lebar. Posisi ini akan lebih memudahkan petugas medis serta dapat membuat otot-otot untuk tidak tegang. Semakin relaks akan semakin baik untuk proses pap smear dan juga akan semakin cepat tahapan pap smear ini diselesaikan.

Bagi sebagian wanita yang baru pertama kali menjalani prosedur atau tahapan pap smear mungkin akan mengalami rasa kurang nyaman atau rishi. Karena itu disarankan bagi anda, khususnya yang baru pertama menjalani prosedur pap smear, untuk menggoyang-goyangkan jari-jari kaki untuk membuat otot-otot pada bagian kaki hingga pinggul menjadi lebih tenang dan rileks. Semakin sering anda menjalani pap smear, anda pun akan semakin terbiasa dengan tahapan-tahapannya seperti halnya yang satu ini.

4.      Pengecekan Bagian Luar Vagina.

Tahap selanjutnya yang mungkin akan membuat jantung wanita semakin berdegup adalah pemeriksaan dan pengecekan bagian vagina paling luar. Petugas akan menyentuh bagian luar vulva anda yang dimaksudkan untuk membuka bagian labia sehingga bagian genital dapat terlihat untuk melihat apakah vagina pada bagian ini normal atau tidak.

5.      Memasukan speculum untuk membuka vagina.

Kemudian, vagina anda akan dimasukan semacam alam bernama spekulum. Jangan khawatir. Proses pemasukan spekulum ini tidak menyebabkan vagina anda terluka kok. Ingat, rileks. Spekulum akan dimasukan pada vagina dengan sangat hati-hati yang gunanya untuk memperlebar bukaan vagina untuk proses pemeriksaan lebih lanjut.

Spekulum yang digunakan pada setiap wanita akan berbeda dari segi ukuran maupun bentuknya tergantung dari ukuran ataupun kondisi dari vagina masing-masing wanita. Spekulum ini akan memungkinkan petugas untuk dapat melihat bagian dalam vagina seperti dinding vagian sekaligus bagian mulut rahim atau serviks. Serviks ini berada di bagian atas vagina. Petugas medis sebagai orang yang ahli dalam bidang ini akan dapat dengan mudah melihat bagian serviks meskipun kita sendiri tidak dapat merasakan ataupun melihat bagian serviks yang tersembunyi ini.

6.      Pengumpulan sampel jaringan dari bagian luar mulut rahim.

Setelah alat spekulum sudah benar-benar pada posisinya, petugas medis akan mengambil sampel dari jaringan yang berada pada mulut rahim bagian luar atau dalam istilah medis dikenal sebagai ektoserviks. Pengambilan sampel jaringan ini dengan menggunakan alat sejenis spatula khusus yang memang diperuntukan untuk tujuan ini.

7.      Pengambilan sampel jaringan dari bagian saluran mulut rahim hingga bagian dalam rahim.

Tahapan pap smear selanjutnya adalah dengan pengambilan sampel jaringan yang berada di bagian saluran mulut rahim serta bagian dalam rahim. Di sini tahapan ini dilakukan dengan menggunakan alat yang berbentuk seperti sikat menyerupai bentuk sapu yang kecil bernama Cytobrush.

8.      Pencopotan speculum.

Jika proses pengambilan sampel jaringan sudah selesai, selanjutnya speculum yang tadi dipasang akan dilepas yang menandakan jika proses pap smear telah selesai. Saat proses pencopotan spekulum ini petugas medis juga akan melakukan pemeriksaan pada bagian uterus dan ovarium kita. Dalam proses ini petugas hanya akan menggunakan tangannya untuk merasakan kedua bagian ini yang sebenarnya tidak dapat terlihat.

9.      Pengecekan sampel jaringan.

Sampel jaringan yang sudah diambil nantinya akan dikirim ke laboratorium patologi untuk proses pemeriksaan guna melihat sel-sel tersebut dengan menggunakan mikroskop. Proses ini nantinya dapat melihat apakah sel-sel ini merupakan sel yang normal ataukah sel yang abnormal.

10.  Laporan pemeriksaan.

Jika proses pemeriksaan yang meilbatkan laboratorium patologi sudah selesai. Dalam hal ini sudah diketahui apakah anda memiliki sel normal pada mulut rahim maupun rahim anda aau tidak. Dari pihak klinik tempat anda melakukan pemeriksaan akan memberikan anda laporan tertulis mengenai normal tidaknya kondisi sel di mulut rahim dan rahim anda untuk selanjutnya dapat dilakukan proses lanjutan jika memang hasilnya mengatakan ada ketidaknormalan sel pada serviks anda.

Demikian tahapan-tahapan yang akan anda lalui ketika anda melakukan pap smear. Saat proses pap smear ini berlangsung perasaan kurang nyaman atau sakit hingga pendarahan kecil akan sangat relatif bagi masing-masing wanita.

Cara pengambilan sediaan

1.     Sebelum memulai prosedur, pastikan bahwa label wadah specimen diisi, pastikan bahwa preparat diberi label yang menulis tanggal dan nama serta nomor identitas wanita.
2.     Gunakan sarung tangan.
3.     Insersi spekulum dengan ukuran tepat, visualisasi serviks, fiksasi speculum untuk memperoleh pajanan yang diperoleh. Pastikan secara cermat membuang setiap materi yang menghalangi visualisasi serviks/ mengganggu studi sitologi.
4.     Salah satu dari 4 metode pengumpulan spesimen berikut untuk apusan pap dapat digunakan :
a.     Tempatkan bagian panjang ujung spatula kayu yang ujungnya sedikit runcing/ pengerik plastic mengenai dan masuk ke dalam mulut eksterna serviks dan tekan. Ambil spesimen kanalis servikalis dengan memutar spatula satu lingkaran penuh.
b.      Ujung kapas aplikator berujung kapas dilembabkan dengan normal saline, insersi aplikator tersebut ke dalam saluran serviks 2 cm dan putar 3600.
c.       Insersi alat gosok sepanjang 1-2 cm ke dalam saluran serviks dan putar 900-1800.
d.     Gunakan kombinasi metode untuk metode memasukkan spatula.
e.      Sebarkan sel-sel pada preparat yang sudah diberi label. Apabila sel-sel dikumpulkan pada spatula kayu, tempatkan satu sisi diatas dekat label diatas setengah bagian atas preparat dan usap 1 kali sampai ke ujung preparat. Kemudian balikkan spatula dan tempatkan sisi datar lain dekat label pada setengah bagian bawah preparat dan usap satu kali sampai ujung preparat.
f.      Segera semprot preparat dengan bahan fiksasi/ masukkan bahan tersebut didalam tabung berisi larutan fiksasi.(Helen Varney, 2007).
g.     Bila fasilitas pewarnaan jauh dari tempat praktek sederhana, dapat dimasukkan dalam amplop/pembungkus yang dapat menjamin kaca sediaan tidak pecah. Dengan pengambilan sediaan yang baik, fiksasi dan pewarnaan sediaan baik serta pengamatan mikroskopik yang cermat, merupakan langkah yang memadai dalam menegakkan diagnosis. (Ramli,dkk, 2000).

Efek Samping Pap Smear

Bagi wanita yang memiliki serviks dengan kecenderungan lebih lemah mungkin saja dapat menimbulkan rasa tidak nyaman yang cukup mengganggu. Apalagi jika seorang wanita memiliki serviks yang sangat lemah, saat dilakukan proses pengambilan sampel pada bagian serviks, akan sangat mungkin untuk terjadi pendarahan kecil yang diakibatkan oleh goresan pada bagian serviks ini. Pendarahan kecil maupun rasa kurang nyaman merupakan hal yang normal bagi setiap wanita yang menjalani pap smear. Dan, hal ini juga tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan.

Sebagai informasi, alat-alat yang digunakan pada proses pap smear pada dasarnya adalah alat yang memiliki tekstur yang cukup lembut karena memang dikhususkan untuk pemeriksaan serviks yang memiliki sifat yang sensitif. Pada wanita yang sudah berusia 30 tahun atau lebih akan direkomendasikan pap smear yang juga disertai dengan tes HPV (Penyebab kanker serviks paling utama)  atau human papillomavirus yang mengindikasi seseorang menderita kanker serviks.

Kapan Seharusnya Pap Smera di Lakukan

Mungkin saat ini anda bertanya-tanya mengenai waktu yang tepat untuk menjalani pap smear. Pada dasarnya, setiap wanita yang sudah mengalami menstruasi dapat menjalani tes uji kanker serviks.

1.      Usia.

Namun biasanya, secara umum dokter akan merekomendasikan seorang wanita untuk menjalani pap smear saat ia berusia 21 tahun.

2.      Intensitas.

Saat setelah menjalani pap smear untuk pertama kalinya, yaitu saat berusia 21 tahun, ia akan dianjurkan untuk datang kembali menjalani pap smear kedua dalam jangka waktu dua hingga tiga tahun selanjutnya. Jika anda seorang wanita berusia 30 tahun atau di atasnya, anda akan direkomendasikan oleh dokter anda untuk menjalani pap smear setiap tiga tahun sekali dan lima tahun sekali jika pap smear dilakukan berbarengan dengan tes HPV.

Kecuali jika anda memiliki faktor-faktor beresiko menderita kanker serviks tertentu, dokter kemungkinan besar akan menyarankan anda agar melakukan pap smear lebih sering dibandingkan mereka, wanita yang tidak memiliki faktor resiko serupa. Perlu diingat, faktor resiko penyakit kanker serviks  ini tidak bergantung pada usia seseorang. Berikut ini adalah beberapa faktor resiko yang bisa jadi mengharuskan anda untuk menjalani pap smear lebih sering:

·         Apabila hasil pap smear sebelumnya sudah terdeteksi adanya sel-sel yang tidak normal dan menunjukan kanker serviks tahap awal.
·         Apabila anda seorang ibu yang sudah menjalani persalinnya dan sebelum persalinan anda diduga terdampak oleh DES atau diethylstilbestrol.
·         Apabila terinfeksi HIV.
·         Apabila sebelumnya telah melakukan telah menjalani prosedur transplantasi organ dan atau menjalani kemoterapi.

Klasifikasi Pap Smear

Klasifikasi menurut Ramli, dkk: 2000, negative: tidak ditemukan sel ganas. Sedangkan klasifikasi menurut Papanicolau adalah sebagai berikut :

1.      Kelas I : Hanya ditemukan sel-sel normal.
2.      Kelas II : Ditemukan beberapa sel atipik, akan tetapi tidak ada bukti keganasan.
3.      Kelas III : Gambaran sitologi mengesankan ,tetapi tidak konklusif keganasan.
4.      Kelas IV : Gambaran sitologi yang mencurigakan keganasan.
5.      Kelas V : Gambaran sitologi yang menunjukkan keganasan.

Interpretasi hasil pap test menurut Papanicolaou:

1.      Kelas I : Identik dengan normal smear pemeriksaan ulang 1 tahun lagi.
2.      Kelas II : Menunjukkan adanya infeksi ringan non spesifik, kadang disertai:
a.       Kuman atau virus tertentu.
b.      Sel dengan kariotik ringan.
Pemeriksaan ulang 1 tahun lagi, pengobatan yang sesuai dengan kausalnya
Bila ada erosi atau radang bernanah, pemeriksaan ulang 1 bulan setelah pengobatan.
3.      Kelas III : Ditemukannya sel diaknostik sedang dengan keradangan berat. Periksa ulang 1 bulan sesudah pengobatan.
4.      Kelas IV : Ditemukannya sel-sel yang mencurigakan ganas dalam hal demikian daapat ditempuh 3 jalan, yaitu:
a.       Dilakukan biopsi.
b.      Dilakukan pap test ulang segera, dengan skreping lebih dalam diambil 3 sediaan.
c.       Rujuk untuk biopsi konfirmasi.
5.      Kelas V : Ditemukannya sel-sel ganas. Dalam hal ini seperti ditempuh 3 jalan seperti pada hasil kelas IV untuk konfirmasi.

Fungsi dan Manfaat dari Pap Smear

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pap smear ini dilakukan sebagai upaya dini mendeteksi adanya sel-sel yang tidak normal yang selanjutnya dapat mengetahui apakah seorang wanita menderita kanker serviks atau tidak. Penderita kanker serviks stadium 1 pada umumnya tidak akan merasakan gejala-gejala tertentu. Sehingga dikhawatirkan, kanker serviks tanpa pap smear akan didiagnosa saat sel-sel kanker sudah memasuki stadium yang lebih lanjut. Pada saat kanker serviks stadium 4, pengobatan biasa akan menjadi kurang efektif karena seperti kita ketahui, penyakit kanker belum ada obatnya.

Dengan melakukan pap smear, seorang akan lebih cepat mengetahui apakah ia memiliki sel-sel serviks yang abnormal aatau tidak. Pap smear ini adalah metode yang paling akurat seperti yang dikatakan oleh Organisasi Kanker Amerika meskipun hasilnya tidak dapat secara 100%. Tetapi, ketelitian serta keakuratan dari pap smear mencapai lebih dari 90% yang menandakan pap smear dapat menjadi sumber referensi valid terhadap kondisi sel serviks di dalam tubuh seorang wanita.

Untuk itu, seperti yang dianjurkan oleh Organisasi Kanker Amerika, wanita berusia 21 tahun atau lebih untuk melakukan pap smear segera. Sehingga dia bisa terhindar dari ganasnya kanker serviks yang jelas dapat merugikan banyak hal dalam hidup seorang wanita sampai dapat menyebabkan kematian. Segeralah berkonsultasi pada dokter anda. Lakukan pap smear dan andapun akan terhindar dari kemungkinan besar terserang penyakit kanker serviks. Inilah yang diharapkan menjadi perhatian bagi setiap wanita agar dapat mengupayakan pencegahan kanker serviks. Karena kanker serviks seperti kanker lainnya, menjadi penyebab tinggi kematian banyak wanita.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar