Pengertian
Dehidrasi
Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan
atau air pada tubuh. Hal ini terjadi karena pengeluaran air lebih banyak
daripada pemasukan (misalnya minum). Gangguan kehilangan cairan tubuh ini
disertai dengan gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh.
Dehidarasi dapat
terjadi karena :
·
Kekurangan zat natrium.
·
Kekurangan air.
·
Kekurangan natrium dan air.
Dehidrasi adalah berkurangnya cairan tubuh total,
dapat berupa hilangnya air lebih banyak dari natrium (dehidrasi hipertonik),
atau hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama (dehidrasi isotonik),
atau hilangnya natrium lebih banyak daripada air (dehidrasi hipotonik).
Dehidrasi hipotonik ditandai dengan tingginya kadar natrium serum (lebih dari
145 mEq/L) dan peningkatan osmolalitas efektif serum (lebih dari 285
mosmol/liter). Dehidrasi isotonik ditandai dengan normalnya kadar natrium serum
(135-145 mEq/L) dan osmolalitas efektif serum (270-285 mosmol/liter). Dehidrasi
hipotonik ditandai dengan rendahnya kadar natrium serum (kurang dari 135 mEq/L)
dan osmolalitas efektif serum (kurang dari 270 mosmol/liter).
KLASIFIKASI
Berdasarkan klasifikasi dehidrasi WHO, maka dehidrasi dibagi tiga menjadi
dehidrasi ringan, sedang dan berat :
1. Dehidrasi Ringan (jika penurunan cairan tubuh 5 persen
dari berat badan).
Gejala :
·
Muka memerah.
·
Rasa sangat haus.
·
Kulit kering dan
pecah-pecah.
·
Volume urine
berkurang dengan warna lebih gelap dari biasanya.
·
Pusing dan lemah.
·
Kram otot terutama
pada kaki dan tangan.
·
Kelenjar air mata
berkurang kelembabannya.
·
Sering
mengantuk .
·
Mulut dan lidah
kering dan air liur berkurang.
2. Dehidrasi Sedang (jika penurunan cairan tubuh antara
5-10 persen dari berat badan).
Gejala:
·
Gelisah, cengeng.
·
Kehausan.
·
Mata cekung.
·
Kulit keriput,
misalnya kita cubit kulit dinding perut, kulit tidak segera kembali keposisi
semula.
·
Tekanan darah
menurun.
·
Pingsan.
·
Kontraksi kuat
pada otot lengan, kaki, perut, dan punggung.
·
Kejang.
·
Perut kembung.
·
Gagal jantung.
·
Ubun-ubun cekung.
·
Denyut nadi cepat dan lemah
Penyebab
Dehidrasi
Dehidrasi terjadi bila kehilangan cairan sangat
besar sementara pemasukan cairan sangat kurang. Beberapa kondisi yang sering
menyebabkan dehidrasi antara lain :
1. Diare
merupakan keadaan yang paling sering menyebabkan kehilangan cairan dalam jumlah
besar. Di seluruh dunia, 4 juta anak-anak meninggal setiap tahun karena
dehidrasi akibat diare.
2. Muntah
sering menyebabkan dehidrasi karena sangat sulit untuk menggantikan cairan yang
keluar dengan cara minum.
3. Tubuh
kehilangan banyak cairan saat berkeringat. Kondisi lingkungan yang panas akan
menyebabkan tubuh berusaha mengatur suhu tubuh dengan mengeluarkan keringat.
Bila keadaan ini berlangsung lama sementara pemasukan cairan kurang maka tubuh
dapat jatuh ke dalam kondisi dehidrasi.
4. Peningkatan
kadar gula darah pada penderita diabetes atau kencing manis akan menyebabkan
banyak gula dan air yang dikeluarkan melalui kencing sehingga penderita
diabetes akan mengeluh sering kebelakang untuk kencing.
5. Penderita
luka bakar dapat mengalami dehidrasi akibat keluarnya cairan berlebihan pada
kulit yang rusak oleh luka bakar.
6. Orang yang mengalami kesulitan minum
oleh karena suatu sebab rentan untuk jatuh ke kondisi dehidrasi.
Gejala dan Tanda Dehidrasi
Respon
awal tubuh terhadap dehidrasi antara lain berupa rasa haus untuk meningkatkan
pemasukan cairan hingga dengan penurunan produksi kencing untuk mengurangi
seminimal mungkin cairan yang keluar. Air seni akan tampak lebih pekat dan
berwarna gelap. Jika kondisi awal ini tidak tertanggulangi maka tubuh akan
masuk ke kondisi selanjutnya yaitu :
·
Mulut kering.
·
Berkurangnya air mata.
·
Berkurangnya keringat.
·
Kekakuan otot.
·
Mual dan muntah.
·
Kepala terasa ringan terutama saat
berdiri.
Selanjutnya
tubuh dapat jatuh ke kondisi dehidrasi berat yang gejalanya berupa gelisah dan
lemah lalu koma dan kegagalan multi organ. Bila ini terjadi maka akan sangat
sulit untuk menyembuhkan dan dapat berakibat fatal.
KOMPLIKASI
Dehidrasi adalah umum diantara
pasien-pasien dewasa dengan diare akut yang mempunyai jumlah-jumlah feces yang
besar, terutama ketika pemasukan dari cairan dibatasi oleh kelesuan atau
dihubungkan dengan mual dan muntah. Adalah juga umum pada bayi-bayi dan
anak-anak muda yang mengembangkan viral gastroenteritis atau infeksi bakteri.
Meskipun jarang terjadi, komplikasi
dehidrasi dapat terjadi disebabkan oleh infeksi rotavirus. Dehidrasi yang tidak
ditangani dengan baik dapat membahayakan bagi anak. Rotavirus adalah virus yang
sering menyebabkan gastroenteritis akut (infeksi saluran pencernaan) pada anak,
yang ditandai dengan muntah, diare, demam, dan nyeri perut.
Dehidrasi merupakan keadaan yang
paling berbahaya karena dapat menyebabkan penurunan volume darah (hipovolemia)
sampai kematian bila tidak ditangani dengan tepat.
Dehidrasi sedang jarang menimbulkan
komplikasi selama cairan yang hilang cepat digantikan. Kasus lainnya dapat
mengancam jiwa, terutama pada individu yang masih sangat muda atau sudah tua.
Pada keadaan yang gawat, cairan atau elektrolit dapat diberikan secara
intravena.
Pasien-pasien dengan dehidrasi yang
ringan mungkin megalami hanya dahaga atau mulut yang kering. Dehidrasi yang
sedang sampai parah mungkin menyebabkan orthostatic
hypotension dengan syncope (pingsan waktu berdiri yang disebabkan volume
darah yang berkurang, yang menyebabkan kejatuhan dari tekanan darah waktu
berdiri), hasil urin yang berkurang, kelemahan yang parah, shock, gagal ginjal,
kebingungan, acidosis (terlalu
banyak asam dalam darah), dan koma.
Cara Mengatasi dan
Mengobati Dehidrasi
Dehidrasi
dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Dehidrasi sangat mudah dikenali saat
awal kejadian sehingga makin cepat dilakukan koreksi maka akan semakin baik
hasil yang didapatkan. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah
terjadinya dehidrasi antara lain :
1. Penderita
diare dan muntah muntah dapat diberikan pengobatan awal untuk mencegah
kehilangan cairan yang lebih lanjut. Obat obatan ini terutama untuk mengurangi
gejala yang terjadi.
2. Obat
penurun panas dapat diberikan untuk menurunkan suhu tubuh.
3. Penderita diberikan minum sebanyak
mungkin dengan cara bertahap namun frekuensinya ditingkatkan.
Prinsip
utama pengobatan dehidrasi adalah penggantian cairan. Penggantian cairan ini
dapat berupa banyak minum, bila minum gagal maka dilakukan pemasukan cairan
melalui infus. Tapi yang utama disini adalah penggantian cairan sedapat mungkin
dari minuman. Keputusan menggunakan cairan infus sangat terggantung dari
kondisi pasien berdasarkan pemeriksaan dokter. Keberhasilan penanganan
dehidrasi dapat dilihat dari produksi kencing. Penggunaan obat-obatan
diperlukan untuk mengobati penyakit-penyakit yang merupakan penyebab dari
dehidrasi seperti diare, muntah dan lain-lain.
Pencegahan
Dehidrasi
Dehidrasi dapat dicegah dengan melakukan
beberapa upaya berikut :
1. Lingkungan.
Dehidrasi yang disebabkan oleh
faktor lingkungan sangat mungkin untuk dilakukan pencegahan. Jika memungkinkan,
aturlah jadual kegiatan atau aktifitas fisik yang sesuai dengan kondisi
lingkungan. Jangan melakukan aktifitas berlebihan pada siang hari.
2. Olah
raga.
Orang yang berolah raga pada
kondisi cuaca yang panas harus minum lebih banyak cairan.
3. Umur.
Umur
uda dan tua sama beresikonya untuk mengalami dehidrasi.
Dehidrasi
bukan kondisi yang tidak dapat dicegah namun bila terjadi dan tertangani dengan
baik maka kondisi yang tidak diinginkan bisa dihindari.
Dehidrasi kerap kali menyebabkan kulit jadi tipis dan lebih cepat kelihatan berkerut. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dehidrasi pada kulit, yaitu dengan minum banyak cairan, normalnya disarankan untuk mengkonsumsi paling sedikit 8 gelas cairan sehari, minum minuman berenergi dapat mendorong orang-orang aktif, lebih banyak minum cairan karena kandungan rasa dan sodium tinggi di dalamnya, hindari minuman berkafein dan yang mengandung alkohol, keduanya sama-sama dapat menyebabkan dehidrasi, hindari minuman yang mengandung carbonat karena pembakaran bisa menyebabkan penggelembungan atau perasaan penuh dan mencegah pemenuhan konsumsi cairan, mengenakan pakaian berwarna terang, yang menyerap dan berukuran pas, usahakan berada di tempat yang sejuk, terlindungi dari matahari dan lindungi kulit dengan sunblock kapan saja selebihnya, menyadari dan mempersiapkan adalah cara termudah untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Di hari yang panas, untuk orang yang sedang beraktivitas bisa mengalami dehidrasi hanya dalam waktu 15 menit.
Jika Anda mengalami pertanda ini, segeralah hentikan aktivitas dan
beristirahatlah di tempat yang sejuk. Minum cairan sebanyak mungkin untuk
menggantikan air yang hilang dari tubuh Anda. Jenis cairan kristaloid yang
digunakan untuk rehidrasi tergantung dari jenis dehidrasinya.
Pada dehidrasi isotonik dapat diberikan cairan
NaCl 0,9% atau dekstrosa 5% dengan kecepatan 25-30% dari defisit cairan total
per hari. Pada dehidrasi hipertonik digunakan cairan NaCl 0,45%. Dehidrasi
hipotonik ditatalaksana dengan mengatasi penyebab yang mendasari, penambahan
diet natrium, dan bila perlu pemberian cairan hipertonik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar