Kamis, 24 November 2016

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN





Struktur Tubuh

Struktur tubuh manusia terdiri atas sel, jaringan, organ dan susunan tubuh. Susunan tubuh adalah suatu susunan dari organ – organ yang mempunyai pekerjaan tertentu yang terdiri dari susunan kerangka (skeleton), susunan otot (sistem muskularis), susunan syaraf (sistem nervus), susunan peredaran darah (sistem sirkulasi), susunan pencernaan (sistem digesti), susunan kelenjar buntu (sistem endokrin), susunan pernapasan (sistem respirasi), susunan perkemihan (sistem urinarius), kulit, dan panca indra.

Sel

1.      Pengertian sel.

Sel pertama kali dilihat pada tahun 1665, ketika seseorang ilmuwan Inggris bernama Robert Hooke mengamati penampang melintang sayatan tipis gabus dari batang tumbuhan dibawah mikroskop. Hooke melihat rongga kosong segi enam yang mirip kamar sehingga dia menamakan sel (cellula = kamar). Dua ahli biologi dari jerman, Mathias J. Schleiden dan Theodor schwan pada tahun 1983 membuktikan bahwa sel hidup bukanlah kamar kosong, melainkan berici cairan sitoplasma yang mendukung segala aktivitas dasar makhluk hidup. Kedua ahli tersebut kemudian membangun teori sel. Teori sel tersebut menyatakan bahwa semua makhluk hidup tersusun dari sel.

Besarnya sel tubuh dapat bervariasi dari sekecil kepala sperma (5 mikrometer) sampai sepanjang cabang sel saraf yang dapat lebih dari satu meter. Besar dan bentuknya berhubungan dengan fungsi sel yang bersangkutan. Sel saraf panjang dapat membawa pesan atau perintah untuk jarak jauh ditubuh, menyerupai kabel telepon.

Sel adalah bagian terkecil dari makhluk hidup (manusia) yang ukurannya sangat kecil sekali sehingga hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Tiap-tiap jasad yang bernyawa, tumbuh-tumbuhan maupun hewan terdiri dari sebuah sel ataupun susunan sel – sel yang teratur bentuk dan susunannya.

2.      Fungsi sel.

Beberapa fungsi sel adalah bertumbuh, bereproduksi, dan mentransformasi energi. Didalam sel terdapat organel, yang dikhususkan untuk melaksanakan aktivitas spesifik. Misalnya mitokondria menghasilkan energi untuk sel, dan ribososm penting untuk membuat protein. Sel tubuh pada umumnya menarik dan melepaskan air, menggunakan makanan dan oksigen untuk proses tubuh tertentu, dan mengeluarkan karbon dioksida dan limbah lainnya.

3.      Struktur sel.

Bagian-bagian sel meliputi :

a.       Dinding sel (selaput sel).

Yaitu selaput sel yang tipis melindungi sel atau bagian sel yang ada didalamnya, disamping itu dinding sel berfungsi untuk memberikan kesempatan memasukkan zat yang perlukan dan mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan.

b.      Membran Plasma.

Terdiri dari dua lapis fosfolipid dengan molekul – molekul protein terbenam di antaranya permukaan luar membran bersifat hidrofilik (menarik air) dan permukaan dalamnya hidrofobik (menolak air).

c.       Protoplasma.

Merupakan badan sel yang terdiri dari suatu zat yang kental, yang didalamnya mengandung suatu larutan koloid dan protein, hidrat arang, lemak, garam-garam, vitamin, dan air yang berguna untuk pertumbuhan sel. Protoplasma dengan inti disebut sitoplasma.

d.      Retikulum Edoplasma.

Ada dua jenis retikulum, yang licin dan yang kasar, yang licin mensistesis protein otot dan hormon steroid, yang kasar ditaburi ribosom, yaitu RNA, dan mensistesis protein untuk dikeluarkan, mis. Enzim dan hormon.

e.      Lisosom.

Yaitu badan bulat atau lonjong yang menghasilkan sejumlah enzim pemecah molekul besar di dalam sel menjadi partikel – partikel lebih kecil yang dikeluarkan dari sel berupa produk limbah.

f.        Mikrofilamen dan mikrotubula.

Bagian ini adalah struktur kontraktil dalam sitoplasma yang terlibat dalam gerakan sel dan organel didalam sel, gerakan silia dan mungkin pengorganisasian potein dalam membran plasma. Meeka juga mempertahankan bentuk khas sel.

g.       Inti sel (nukleus).

Umumnya terletak ditengah sel, merupakan pusat kegiatan kimiawi untuk kehidupan sel dalam mengatur pertumbuhan, perkembangan dan pembelahan sel. Didalam inti sel terdapat anak sel yang disebut nukleus, disamping itu tedapat suatu bahan yang disebut linin ( benang – benang berbentuk jala). Dan diantara pembelahan sel akan berubah menjadi kromosom disamping bagian tersebut diatas masih ada bagian dari sel yang terdapat dibagian sitoplasma, yaitu :

·         Sentrosom, letaknya disebelah atas dari inti sel, fungsinya penting pada waktu terjadi pembelahan sel (merupakan pusat pembagian sel).

·         Vakuola, adalah rongga-rongga kecil yang terdapat didalam sel yang berisi cairan sel atau udara, fungsinya untuk menyimpan bahan makanan dan mengumpulkan sisa makanan, sisa pembakaran atau ampas yang akan dikeluarkan.

·         Mitokondria, merupakan benda bulat kecil (glandula) yang terdapat dekat inti sel yang fungsinya merupakan pusat tenaga untuk keaktifan sel.

·         Badan golgi, adalah benang – benang (fibril) yang terdapat disekitar sentrosom yang fungsinya penting untuk sekresi sel.

h.      Ukuran dan tipe sel.

Umumnya, sel berdiameter 1-100 atau memiliki volume 1-1000. Sel yang bertambah volumenya, luas permukaannya bertambah pula. Namun, pertambahan volume dan luas permukaannya tidak sama. Sel-sel memiliki volume kecil dengan tujuan untuk mempertahankan rasio yang besar dari luas permukaan terhadap volume. Mata telanjang manusia hanya dapat melihat objek terkecil berukuran 0,2 mm.

Struktur sel dapat dipelajari dengan alat bantu, yaitu mikroskop. Miskroskop cahaya digunakan untuk melihat sel dengan perbesaran sampai 2000 kali. Mikroskop elektron digunakan untuk melihat sel dengan perbesaran sampai 500.000 kali. Mikroskop elektron dibedakan menjadi SEM (scanning Elektron Microscope) untuk melihat permukaan objek, dan TEM (Transmission Electron Mikroscope) untuk melihat benda irisan ultramikro sehingga inti sel terlihat sangat rinci.

i.         Fisiologi sel.
Bertambah tingginya kedudukan suatu jasad yang bernyawa dalam alam ini, bertambah banyak pula pembagian pekerjaan diantara sel-sel itu. Sehingga pada makhluk hidup yang terdiri dari beberapa sel, ada beberapa sel yang hanya diperuntukkan untuk pekerjaan khusus(bergerak, bernafas, dll). Jika dia hanya terdiri dari satu sel, maka semua pekerjaan dikerjakan oleh sel itu sendiri dan sel itu sendiri dapat membuat keturunannya.

Fungsi fisiologi sel dapat dipelajari secara in vitro (dilaboratorium) misalnya isolasi protein dan DNA, lalu menganalisis fungsinya. Dan secara in vivo (dalam tubuh makhluk hidup), misalnya dengan histokimia dan radioisotop.

j.        Sel Prokariotik.

Sel prokariotik adalah sel tanpa membran inti. Sel prokariotik berukuran 1-10. Sel ini memiliki materi genetik berupa DNA yang tidak dibungkus membran inti. DNA pada sel prokaroitil berbentuk sirkuler atau disebut nukleoid. Diluar nukleoid terdapat juga DNA sirkuler lain dengan ukuran yang lebih kecil yang disebut plasmid. Sebagian besar sel prokariotik memiliki dinding sel. Aktivitas sel terjadi pada membran plasma dan didalam sitoplasma. Contoh sel prokariot adalah Cyanobacteria dan sel bakteri.

k.       Sel Eukariotik.

Sel eukariotik adalah sel yang memiliki membran inti, sehingga terjadi pemisahan antara inti sel dan sitoplasma. Kesatuan inti sel dan sitoplasma pada sel eukariotik disebut protoplasma. Sel eukariot berukuran 10-100. Materi genetik (DNA) berada di dalam inti sel yang dibungkus oleh membran inti. Sel eukariotik memiliki sejumlah organel yang masing – masing memiliki fungsi spesifik. Contoh sel eukariotik yaitu sel hewan dan sel tumbuhan.

Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan.

Sel tumbuhan
Sel hewan
Memiliki dinding sel
Tidak memiliki dinding sel
Memiliki vakuola berukuran besar
Memiliki vakuola berukuran kecil
Memiliki plastida (kloroplas, kromoplas, dan leukoplas)
Tidak memiliki plastida
Tidak memiliki sentriol
Memiliki sentriol


Jaringan

1.      Pengertian Jaringan.

Jaringan merupakan sekumpulan sel-sel yang serupa bentuk , besar dan pekerjaannya yang tersusun menjadi satu dan mempunyai fungsi tertentu. Adapun sel-sel yang tersusun pada berbagai jaringan tubuh tersebut satu sama lainnya melekat terikat menjadi satu sehingga sel-sel itu tidak bergerak sama sekali kecuali ada dua macam sel yang satu dengan lain tidak melekat melainkan masing-masing terlepas yaitu : sel kelamin yang berenang dalam darah atau cairan darah, sel kelamin yang terdiri dari spermatozoa dan sel telur.

2.      Macam-macam Jaringan.

a.       Jaringan Epitel.

Jaringan epitel terdapat pada lapisan luar kulit dan sebagai pelapis organ, pembuluh, dan rongga badan. Ia cocok sebagai lapisan pelindung karena sel- selnya saling berhimpitan dan tersusun dalam lembaran, dan karena ia mampu menambah sel baru bila yang tua telah aus atau rusak. Jaringan epitel juga berfungsi sekresi, menggetahkan substansi kimiawi khas.

·         Bentuk jaringan Epitel.

Berdasarkan jumlah Bentuk jaringan epitel terdiri dari :

a)      Epitel selapis.

1)      Epitel selapis Gepeng (epitel skuamosa).

Terdiri atas lembaran tipis halus tersusun berdempetan seperti lukisan mosaik atau seperti pada lantai ubin. Sel sejenis iini yang membentuk alveoli paru – paru. Sel ini dijumpai ditempat-tempat di mana permukaan yang sangat halus diperlukan, seperti pada selaput jantung (selaput serosa, lapisan pembuluh darah dan limfe). Pada struktur – struktur itu, epitel yang memungkus ata melapisi itu disebut endotelium.

Proses difusi berlangsung bebas melintasi membran pelapis organ, seperti pada jantung, pembuluh darah, alveoli paru, dan pembuluh limfe.

2)      Epitel Selapis Kuboid.

Epitel ini membentuk tubulus ginjal dan terdapat pada beberapa kelenjar. Epitel ini aktif bersekresi, absorpsi dan eksresi.

3)      Epitel selapis silindris.

Epitel ini melapisi saluran cerna dan terdiri atas campuran sel; ada yang mengabsorpsi produck pencernaan dan yang lain mensekresi mukus (sel goblet).

Epitel selapis silindris bersilia, yaitu juluran halus sitoplasma dari permukaan lumen. Silia dapat melakukan gerakan bergelombang ke satu arah. Epitel ini melapisi tuba uterina dan sebagian besar saluran napas. Dituba, mereka menyapu ova (telur) ke arah uterus dan disaluran napas meyapu mukus ke arah tenggorok.

Dalam saluran pernapasan gerakan tetap ini utntuk menghindarkan debu, lendir dan sebagainya masuk ke paru-paru, sedangkan dalam saluran telur gerakan ini mengantarkan sel telur masuk rahim.

b)      Epitel berlapis.

Epitel berlapis gepeng.

Bentuk selnya macam – macam, dari kolumner sampai gepeng. Ada dua jenis epitel ini, yaitu:

1) Epitel berlapis tanpa lapis tanduk pada permukaan basah yang menghadapi trauma, seperti yang melapisi rongga mulut, farings, esofagus, dan vagina.

2)   Epitel berlapis gepeng dengan lapis tanduk pada permukaan kering, misalnya kulit, kuku, dan rambut. Lapisan permukaannya terdiri atas sel-sel epitel mati yang mengandung keratin. Lapisan permukaannya terdiri atas sel-sel epitel mati yang mengandung keratin.

c)      Epitel transisional.

Terdiri atas beberapa lapis sel, dengan sel permukaan yang khas (sel payung) sehingga memungkinkan peregangan tanpa merusak permukaannya. Jenis epitel ini terdapat pada saluran kemih seperti kandung kemih dan ureter.

Lapisan yang paling dalam pada epitel ini terdiri atas sel silinder dengan ujung bulat sehingga berbentuk buah pir (atau buah terong) yang tersusun rapi. Oleh karena sel dari lapisan lebih dalam melipatgandakan diri dengan pembelahan, maka lapisan sel pada permukaan dilepaskan. Sel pada lapisan permukaan didalam epitel ini tidak begitu mirip sisik dibandingkan dengan sel epitel berlapis.

·         Fungsi jaringan epitel.

a)      Protektif, melindungi jaringan yang ad dibawahnya.
b)      Absorpsi, mengisap zat-zat yang ada diluarnya, misalnya usus.
c)      Sekresi, Mengeluarkan/menghasilkan zat-zat yang berguna bagi tubuh.
d)     Menerima sekresi dari luar.
e)      Eksresi yaitu mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi.
f)       Fitrasi dapat menyaring zat-zat.

·         Sifat-sifat jaringan epitel.

a)      Membentuk selaput atau membran.
b)      Melekat pada jaringan yang ada dibawahnya.
c)      Sel-selnya satu sama lain diikat oleh benang pengikat atau miofibril.
d)     Mempunyai sifat regenerasi (pertumbuhan yang sangat baik).

b.      Kelenjar.

Kelompok sel epitel tertentu disebut kelenjar dan menghasilkan sekret khusus. Kelenjar yang mencurahkan isinya ke permukaan epitel, langsung atau melalui saluran, disebut kelenjar eksokrin. Kelompok sel epitel lain yang terpisah dari permukaan epitel dan mencurahkan sekretnya ke dalam darah dan limfe, disebut kelenjar endokrin; sekretnya disebut hormon.

c.       Jaringan Ikat.

Perbedaan jaringan ikat dengan jaringan epitel adalah sel-selnya lebih berjauhan dan substansi antarselnya banyak. Yang termasuk jaringan ikat adalah fibroblas, makrofag, sel plasma, sel mast, sel lemak.

Bentuk dari bahan interselular ini dibedakan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:

a)       Bentuk amorfus (tanpa bentuk).

1)      Berupa cairan.
2)      Seperti agar.
3)      Bersifat kertas.

b)      Bentuk fibrosa.

Dibedakan menjadi 3 bentuk :

1)  Benang-benang kolagen (benang-benang putih), sifatnya sangat lemas tetapi kurang elastis.

2)  Benang-benang retikular (benang-benang halus), seperti jala dan berfungsi untuk menahan sel-sel jaringan ikat.

3)   Benang-benang elastis (benang-benang kuning), sifatnya sangat elastis, dan tersusun rapi.

Fungsi sel-sel jaringan ikat.

a)      Membuat bahan-bahan interselular.
b)      Membuat sel-sel darah.
c)      Memakan bakteri-bakteri atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
d)     Membuat antibodi.
e)      Membuat heparin yang berfungsi mencegah pembekuan darah selama didalam saluran-salurannya.

Macam-macam jaringan ikat.

a)      Jaringan ikat longgar.
b)      Jaringan lemak.
c)      Jaringan kolagen.
d)     jaringan elastis.
e)      Jaringan limfoid.

d.      Tulang rawan.

Jaringan ini jauh lebih kuat. Selnya tidak seberapa banyak didalam matriks yang mengandung serat kolagen dan elastin.

a)      Jenis tulang rawan.

1)      Tulang rawan hialin.

Tampak sebagai jaringan putih kebiruan licin. Sel-selnya (kondrosit)berkelompok kecil (nest cells) dan matriksnya padat. Ditemukan dipermukaan sendi, ujung iga, larings, trakea, dan bronkus.

2)      Tulang rawan elastis.

Mirip tulang rawan hialin tetapi matriknya terutama mengandung serat elastin. Tulang elastis ditemukan di epiglotis dan daun telinga (aurikula).

3)      Fibrokartilago.

Jaringan ini terdiri atas berkas memanjang serat kolagen dengan kondrosit terjepit diantaranya. Fibrokartilago ditemukan di diskus intervetebralis, kartilago semilunaris, tepian tulang sendi panggul dan bahu, dan ligamen antar tulang.

b)      Fungsi tulang rawan.

1)      Penutup ujung-ujung tulang, misalnya tulang iga.
2)      Pada embrio sebagai penyangga sementara yang kemudian akan berubah menjadi tulang keras.
3)      Sebagai penyangga misalnya tulang hidung, telinga.
4)      Penyambung antara tulang, misalnya sendi-sendi.

e.       Tulang.

Tulang merupakan jaringan paling keras pada tubuh dan terdiri atas air 20 %, zat organik 30-40%, zat anorganik 40-50%.

a)      Macam-macam tulang.

1)      Berdasarkan bentuknya.

-          Seperti pipa, contohnya tulang humerus, tibia, femur.

-          Tulang pendek, bentuknya pendek dan tidak teratur. Contoh tulang vetebrata.

-          Tulang pipi, bentuknya lebat tetapi tipis. Contohnya tulang wajah.

2)      Berdasarkan strukturnya.

-          Jaringan tulang muda, jaringan yang lebih dekat dari jaringan ikat biasa, sel-selnya disebut kondrosit dan sel yang masih muda disebut kondroblas.

-          Jaringan tulang keras, bersifat keras, tidak dapat dipotong dengan pisau karena ia banyak mengandung zat kapur.

Jaringan keras mempunyai bagian-bagian :

o   Jaringan tulang kompak.
o   Jaringan tulang spongiosa.
o   Jaringan ikat periosteum.
o   Bagian tengah dari tulang panjang.
o   Sumsum tulang merah.
o   Antara jaringan dan sumsum tulang belakang terdapat selaput tulang yang keras, yang disebut endosteum.

b)      Fungsi tulang.

1)      Menjaga berdirinya tubuh.
2)      Membentuk rongga untuk melindungi organ-organ yang halus.
3)      Membentuk persendian.
4)      Sebagai tempat melekatnya ligamen-ligamen dan otot.

f.       Jaringan Otot.

Terdiri dari sel-sel otot yang bentuknya panjang dan ramping, tiap-tiap sel otot mempunyai serabut otot dan beberapa serabut otot ini dikumpulkan menjadi sebuah alat tubuh yang disebut otot(daging).

bentuk dan fungsi otot terdiri dari :

a)      Otot rangka.

Otot ini disebut volunter karena kontraksinya dapat dikendalikan. Seratnya berbentuk silinder panjang, karenanya disebut juga serat. Satu serat memiliki banyak inti dibawah membran sel. Dibawah mikroskop, serat ini tampak bergaring melintang. Tendo mengikat otot pada tulang atau kulit.

b)      Otot polos.

Otot ini involunter, karena kontraksinya tidak dapat dikendalikan kemauan kita. Ditemukan pada dinding pembulu darah dan limfe, saluran cerna, saluran napas, kandung kemih dan uterus. Selnya berbentuk kumparan dengan satu inti dipusat.

c)      Otot jantung.

Jenis otot ini hanya terdapat pada dinding jantung. Ia involunter, namun seratnya tampak bergaris melintang, seperti otot rangka, namum berinti satu pusat. Seratnya dapat bercabang, dan saling berhubungan ujung dengan ujung. Batas serat ini, disebut diskus interkalaris, tampak berupa garis tebal, yang melintasi serat tidak tegak lusrus, namun seperti tangga.

g.      Jaringan saraf.

Bagian-bagian sel saraf dikelompokkan sebagai :

a)      Susunan saraf pusat, terdiri atas otak dan medula spinalis.
b)      Susunan saraf tepi, terdiri atas sisa saraf lainnya.

Susunan saraf adalah sistem komunikasi tubuh yang menampung rangsangan, mengubahnya menjadi rangsangan listrik yang ditampung dalam daerah sangat khusus, tempat rangsangan ini diinterprestasikan dan kemudian berespon terhadapnya. Fungsi dilaksanakan oleh sel sangat khusus yang disebut neuron. Setiap neuron terdiri atas badan sel serta cabang-cabangnya, yaitu akson dan dendrit.

Bentuk sel saraf seperti bintang, mempunyai ekor panjang. Dendrit sel yang pendek biasanya banyak, lebih dari satu fungsinya untuk menghantarkan rangsangan dari luar ke dalam sel. Akson sel yang panjang dan halus, protoplasmanya mengantarkan rangsangan dari badan sel keluar sel. Akson diselubugi oleh suatu selaput yang disebut selaput schwan(neurolema), selaput bagian dalamnya disebut selabung mielin. Akson banyak terdapat diluar pusat susunan saraf, kadang-kadang sampai kekulit.

Macam-macam saraf, terdiri atas :

a)      Saraf motorik (saraf penggerak), membawa rangsangan ke otak dan sumsum tulang belakang menuju ke otot dan kelenjar, akibatnya otot menegangdan kelenjar mengeluarkan getah.

b)      Saraf semsorik (saraf perasa), saraf yang membawa rangsangan dari luar menuju pusat.

Jaringan saraf ada 3 unsur :

a)      Unsur yang bewarna abu-abu.
b)      Unsur yang bewarna putih atau serabut saraf.
c)       Neuroglia sejenis sel pendukung dijumpai dalam sistem saraf yang menghimpun serta menompang sel saraf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar