Pengertian
Asidosis
Asidosis adalah suatu keadaan dimana adanya
peningkatan asam didalam darah yang disebabkan oleh berbagai keadaan dan
penyakit tertentu yang mana tubuh tidak bisa mengeluarkan asam dalam mengatur
keseimbangan asam basa atau keadaan dimana pH darah Arteri dibawah 7.4 atau keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung asam (atau terlalu sedikit
mengandung basa) dan sering menyebabkan menurunnya pH darah.
Jenis
Asidosis
Asidosis terbagi menjadi dua jenis yaitu asidosis
respiratorik dan asidosis metablolik.
1. Asidosis Respiratorik.
a. Pengertian
Asidosis Respiratorik.
Asidosis
respiratorik Asidosis Respiratorik adalah keasaman darah yang berlebihan karena
penumpukan CO2 dalam darah sebagai akibat dari fungsi paru-paru yang buruk atau
pernafasan yang lambat. Kedalaman dan kecepatan nafas mengendalikan jumlah
CO2 dalam darah. Dalam keadaan normal, jika terkumpul CO2, pH darah akan turun dan darah menjadi asam. Tingginya
kadar CO2 dalam darah merangsang otak yang mengatur pernafasan,
sehingga pernafasan menjadi lebih cepat dan lebih dalam.
Terdapat
dua jenis asidosis respiratorik yaitu:
a) Akut.
Kondisi
ini mengacu pada kegagalan tiba-tiba pada sistem pernapasan sehingga memicu
asidosis. Hal ini dipicu oleh depresi sistem pernapasan pusat yang disebabkan
berbagai alasan.
b) Kronis.
Asidosis
kronis mungkin merupakan kondisi sekunder untuk kondisi lain seperti penyakit
paru obstruktif kronik (PPOK).
PPOK
akan meliputi penyakit bronchitis dan emphysema, dua penyakit di mana saluran udara
menyempit sehingga menyebabkan kesulitan bernafas.
Jenis
asidosis ini juga ditemukan menyertai sindrom hipoventilasi obesitas. Ini
adalah kondisi medis di mana orang begitu gemuk sehingga tidak dapat bernapas
normal atau cukup. Hal ini akan mewujud pada peningkatan karbon dioksida dan
penurunan kadar oksigen.
b. Penyebab Asidosis
Respiratorik.
Ada
beberapa penyebab asidosis respiratorik, yang meliputi:
· Penyakit yang berkaitan dengan saluran
napas seperti penyakit paru obstruktif kronis atau asma.
· Masalah yang terkait dengan dada yang
menyebabkan melemahnya paru-paru.
· Penyakit yang mempengaruhi saraf dan
otot yang bertugas memberi perintah ke paru-paru untuk berkontraksi.
· Obat-obatan yang mempengaruhi pernafasan
seperti benzodiazepin, terutama ketika diiringi dengan konsumsi alkohol.
· Obesitas berat sehingga membuat
seseorang kesulitan bernapas.
c. Gejala
Asidosis Respiratorik.
·
Gejala pertama berupa sakit kepala dan
rasa mengantuk.
·
Jika keadaannya memburuk, rasa mengantuk
akan berlanjut menjadi stupor (penurunan kesadaran) dan koma.
· Stupor
dan koma dapat terjadi dalam beberapa saat jika pernafasan terhenti atau jika
pernafasan sangat terganggu; atau setelah berjam-jam jika pernafasan tidak
terlalu terganggu.
· Ginjal berusaha untuk mengkompensasi
asidosis dengan menahan bikarbonat, namun proses ini memerlukan waktu beberapa
jam bahkan beberapa hari.
d. Diagnosa
Asidosis Respiratorik
Biasanya
diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan pH darah dan pengukuran
karbondioksida dari darah arteri.
e. Pengobatan
Asidosis Respiratorik.
Pengobatan
asidosis respiratorik bertujuan untuk meningkatkan fungsi dari paru-paru.
Obat-obatan untuk memperbaiki pernafasan bisa diberikan kepada penderita
penyakit paru-paru seperti asma dan emfisema. Pada penderita yang mengalami
gangguan pernafasan yang berat, mungkin perlu diberikan pernafasan buatan
dengan bantuan ventilator mekanik.
2. Asidosis Metabolik.
a. Defenisi
Asidosis Metabolik.
Asidosis metabolik adalah
peningkatan suasana asam di dalam darah yang berlebihan yang berhubungan dengan
beberapa gangguan pada tubuh yang dapat menyebabkan peningkatan pembentukan
asam melalui metabolisme atau penurunan kadar bikarbonat dalam darah.
Bikarbonat merupakan larutan penyangga di dalam darah yang bersifat basa.
Bikarbonat berperan dalam menyeimbangkan suasana asam di dalam darah sehingga
pH dalam darah tetap berada pada rentang nilai normal.
Asidosis metabolik dapat terjadi
pada keadaan berikut :
· Peningkatan konsumsi komponen asam
atau suatu bahan makanan yang dapat diubah menjadi asam seperti asam alkohol,
metanol, etilen glikol
· Peningkatan pembentukan asam melalui
metabolisme seperti pada penyakit kencing manis dengan kadar gula darah yang
tidak terkendali dimana tubuh akan memecah lemak menjadi badan keton yang bersifat
asam, dan pada keadaan gagal jantung dan syok dimana tubuh akan memecah
karbohidrat menjadi asam laktat.
·
Penurunan pembuangan asam melalui
ginjal pada penyakit gagal ginjal dimana ginjal sudah tidak dapat membuang
kelebihan asam dalam tubuh melalui urin untuk menjaga keseimbangan asam tubuh.
· Penurunan kadar bikarbonat dalam
darah seperti pada keadaan diare dimana bikarbonat banyak terbuang bersamaan
dengan cairan dan elektrolit melalui tinja pada saat terjadi buang air besar
yang cair.
b. Penyebab
Asidosis
Metabolik.
Penyebab
asidosis metabolik dapat dikelompokkan kedalam 3 kelompok utama adalah :
· Jumlah asam dalam tubuh dapat meningkat
jika mengkonsumsi suatu asam atau suatu bahan yang diubah menjadi asam.
Sebagian besar bahan yang menyebabkan asidosis bila dimakan dianggap beracun.
Contohnya adalah metanol (alkohol kayu) dan zat anti beku (etilen
glikol).Overdosis aspirin pun dapat menyebabkan asidosis metabolik.
· Tubuh dapat menghasilkan asam yang
lebih banyak melalui metabolisme.Tubuh dapat menghasilkan asam yang berlebihan
sebagai suatu akibat dari beberapa penyakit; salah satu diantaranya adalah
diabetes melitus tipe I. Jika diabetes tidak terkendali dengan baik, tubuh akan
memecah lemak dan menghasilkan asam yang disebut keton. Asam yang berlebihan
juga ditemukan pada syok stadium lanjut, dimana asam laktat dibentuk dari
metabolisme gula.
· Asidosis metabolik bisa terjadi jika
ginjal tidak mampu untuk membuang asam dalam jumlah yang semestinya. Bahkan
jumlah asam yang normalpun bisa menyebabkan asidosis jika ginjal tidak
berfungsi secara normal. Kelainan fungsi ginjal ini dikenal sebagai asidosis
tubulus renalis, yang bisa terjadi pada penderita gagal ginjal atau penderita
kelainan yang mempengaruhi kemampuan ginjal untuk membuang asam.
a) Penyebab
utama dari asidois metabolik : Gagal ginjal.
b) Asidosis
tubulus renalis (kelainan bentuk ginjal).
c) Ketoasidosis
diabetikum.
d) Asidosis
laktat (bertambahnya asam laktat).
e) Bahan
beracun seperti etilen glikol, overdosis salisilat, metanol, paraldehid, asetazolamid
atau amonium klorida.
f) Kehilangan
basa (misalnya bikarbonat) melalui saluran pencernaan karena diare, leostomi
atau kolostomi.
c. Gejala
Asidosis Metabolik.
Gejala
Asidosis metabolik ringan bisa tidak menimbulkan gejala, namun biasanya
penderita merasakan mual, muntah dan kelelahan. Pernafasan menjadi lebih dalam
atau sedikit lebih cepat, namun kebanyakan penderita tidak memperhatikan hal
ini. Sejalan dengan memburuknya asidosis, penderita mulai merasakan kelelahan
yang luar biasa, rasa mengantuk, semakin mual dan mengalami kebingungan. Bila
asidosis semakin memburuk, tekanan darah dapat turun, menyebabkan syok, koma
dan kematian.
d. Diagnosis
Asidosis Metabolik.
Diagnosis
asidosis biasanya ditegakkan berdasarkan hasil pengukuran pH darah yang diambil
dari darah arteri (arteri radialis di pergelangan tangan). Darah
arteri digunakan sebagai contoh karena darah vena tidak akurat untuk mengukur
pH darah. Untuk mengetahui penyebabnya, dilakukan pengukuran kadar
karbondioksida dan bikarbonat dalam darah.
Mungkin diperlukan pemeriksaan tambahan untuk membantu menentukan penyebabnya. Misalnya kadar gula darah yang tinggi dan adanya keton dalam urin biasanya menunjukkan suatu diabetes yang tak terkendali. Adanya bahan toksik dalam darah menunjukkan bahwa asidosis metabolik yang terjadi disebabkan oleh keracunan atau overdosis. Kadang-kadang dilakukan pemeriksaan air kemih secara mikroskopis dan pengukuran pH air kemih.
Mungkin diperlukan pemeriksaan tambahan untuk membantu menentukan penyebabnya. Misalnya kadar gula darah yang tinggi dan adanya keton dalam urin biasanya menunjukkan suatu diabetes yang tak terkendali. Adanya bahan toksik dalam darah menunjukkan bahwa asidosis metabolik yang terjadi disebabkan oleh keracunan atau overdosis. Kadang-kadang dilakukan pemeriksaan air kemih secara mikroskopis dan pengukuran pH air kemih.
e. Pengobatan
Asidosis Metabolik.
Pengobatan
asidosis metabolik tergantung kepada penyebabnya. Sebagai contoh, diabetes
dikendalikan dengan insulin atau keracunan diatasi dengan membuang bahan racun
tersebut dari dalam darah. Kadang-kadang perlu dilakukan dialisa untuk
mengobati overdosis atau keracunan yang berat.
Asidosis metabolik juga bisa diobati secara
langsung. Bila terjadi asidosis ringan, yang diperlukan hanya cairan intravena
dan pengobatan terhadap penyebabnya. Bila terjadi asidosis berat, diberikan
bikarbonat mungkin secara intravena; tetapi bikarbonat hanya memberikan kesembuhan
sementara dan dapat membahayakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar