Senin, 21 November 2016

ASIDOSIS




Pengertian Asidosis

Asidosis adalah suatu keadaan dimana adanya peningkatan asam didalam darah yang disebabkan oleh berbagai keadaan  dan penyakit tertentu yang mana tubuh tidak bisa mengeluarkan asam dalam mengatur keseimbangan asam basa atau keadaan dimana pH darah Arteri dibawah 7.4 atau keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung asam (atau terlalu sedikit mengandung basa) dan sering menyebabkan menurunnya pH darah.

Jenis Asidosis

Asidosis terbagi menjadi dua jenis yaitu asidosis respiratorik dan asidosis metablolik.

1.      Asidosis Respiratorik.

a.       Pengertian Asidosis Respiratorik.

Asidosis respiratorik Asidosis Respiratorik adalah keasaman darah yang berlebihan karena penumpukan CO2 dalam darah sebagai akibat dari fungsi paru-paru yang buruk atau pernafasan yang lambat. Kedalaman dan kecepatan nafas mengendalikan jumlah CO2 dalam darah. Dalam keadaan normal, jika terkumpul CO2, pH darah akan turun dan darah menjadi asam. Tingginya kadar CO2 dalam darah merangsang otak yang mengatur pernafasan, sehingga pernafasan menjadi lebih cepat dan lebih dalam.

Terdapat dua jenis asidosis respiratorik yaitu:

a)      Akut.

Kondisi ini mengacu pada kegagalan tiba-tiba pada sistem pernapasan sehingga memicu asidosis. Hal ini dipicu oleh depresi sistem pernapasan pusat yang disebabkan berbagai alasan.

b)      Kronis.

Asidosis kronis mungkin merupakan kondisi sekunder untuk kondisi lain seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
PPOK akan meliputi penyakit bronchitis dan emphysema, dua penyakit di mana saluran udara menyempit sehingga menyebabkan kesulitan bernafas.

Jenis asidosis ini juga ditemukan menyertai sindrom hipoventilasi obesitas. Ini adalah kondisi medis di mana orang begitu gemuk sehingga tidak dapat bernapas normal atau cukup. Hal ini akan mewujud pada peningkatan karbon dioksida dan penurunan kadar oksigen.

b.        Penyebab Asidosis Respiratorik.

Ada beberapa penyebab asidosis respiratorik, yang meliputi:

·        Penyakit yang berkaitan dengan saluran napas seperti penyakit paru obstruktif kronis atau asma.
·        Masalah yang terkait dengan dada yang menyebabkan melemahnya paru-paru.
·        Penyakit yang mempengaruhi saraf dan otot yang bertugas memberi perintah ke paru-paru untuk berkontraksi.
·        Obat-obatan yang mempengaruhi pernafasan seperti benzodiazepin, terutama ketika diiringi dengan konsumsi alkohol.
·        Obesitas berat sehingga membuat seseorang kesulitan bernapas.

c.       Gejala Asidosis Respiratorik.

·         Gejala pertama berupa sakit kepala dan rasa mengantuk.
·         Jika keadaannya memburuk, rasa mengantuk akan berlanjut menjadi stupor (penurunan kesadaran) dan koma.
·        Stupor dan koma dapat terjadi dalam beberapa saat jika pernafasan terhenti atau jika pernafasan sangat terganggu; atau setelah berjam-jam jika pernafasan tidak terlalu terganggu.
·        Ginjal berusaha untuk mengkompensasi asidosis dengan menahan bikarbonat, namun proses ini memerlukan waktu beberapa jam bahkan beberapa hari.

d.      Diagnosa Asidosis Respiratorik

Biasanya diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan pH darah dan pengukuran karbondioksida dari darah arteri.

e.       Pengobatan  Asidosis Respiratorik.

Pengobatan asidosis respiratorik bertujuan untuk meningkatkan fungsi dari paru-paru. Obat-obatan untuk memperbaiki pernafasan bisa diberikan kepada penderita penyakit paru-paru seperti asma dan emfisema. Pada penderita yang mengalami gangguan pernafasan yang berat, mungkin perlu diberikan pernafasan buatan dengan bantuan ventilator mekanik.

2.      Asidosis Metabolik.

a.       Defenisi Asidosis Metabolik.

Asidosis metabolik adalah peningkatan suasana asam di dalam darah yang berlebihan yang berhubungan dengan beberapa gangguan pada tubuh yang dapat menyebabkan peningkatan pembentukan asam melalui metabolisme atau penurunan kadar bikarbonat dalam darah. Bikarbonat merupakan larutan penyangga di dalam darah yang bersifat basa. Bikarbonat berperan dalam menyeimbangkan suasana asam di dalam darah sehingga pH dalam darah tetap berada pada rentang nilai normal.

Asidosis metabolik dapat terjadi pada keadaan berikut :

·        Peningkatan konsumsi komponen asam atau suatu bahan makanan yang dapat diubah menjadi asam seperti asam alkohol, metanol, etilen glikol

·        Peningkatan pembentukan asam melalui metabolisme seperti pada penyakit kencing manis dengan kadar gula darah yang tidak terkendali dimana tubuh akan memecah lemak menjadi badan keton yang bersifat asam, dan pada keadaan gagal jantung dan syok dimana tubuh akan memecah karbohidrat menjadi asam laktat.

·         Penurunan pembuangan asam melalui ginjal pada penyakit gagal ginjal dimana ginjal sudah tidak dapat membuang kelebihan asam dalam tubuh melalui urin untuk menjaga keseimbangan asam tubuh.

·        Penurunan kadar bikarbonat dalam darah seperti pada keadaan diare dimana bikarbonat banyak terbuang bersamaan dengan cairan dan elektrolit melalui tinja pada saat terjadi buang air besar yang cair.

b.      Penyebab Asidosis Metabolik.

Penyebab asidosis metabolik dapat dikelompokkan kedalam 3 kelompok utama adalah :

·        Jumlah asam dalam tubuh dapat meningkat jika mengkonsumsi suatu asam atau suatu bahan yang diubah menjadi asam. Sebagian besar bahan yang menyebabkan asidosis bila dimakan dianggap beracun. Contohnya adalah metanol (alkohol kayu) dan zat anti beku (etilen glikol).Overdosis aspirin pun dapat menyebabkan asidosis metabolik.

· Tubuh dapat menghasilkan asam yang lebih banyak melalui metabolisme.Tubuh dapat menghasilkan asam yang berlebihan sebagai suatu akibat dari beberapa penyakit; salah satu diantaranya adalah diabetes melitus tipe I. Jika diabetes tidak terkendali dengan baik, tubuh akan memecah lemak dan menghasilkan asam yang disebut keton. Asam yang berlebihan juga ditemukan pada syok stadium lanjut, dimana asam laktat dibentuk dari metabolisme gula.

·        Asidosis metabolik bisa terjadi jika ginjal tidak mampu untuk membuang asam dalam jumlah yang semestinya. Bahkan jumlah asam yang normalpun bisa menyebabkan asidosis jika ginjal tidak berfungsi secara normal. Kelainan fungsi ginjal ini dikenal sebagai asidosis tubulus renalis, yang bisa terjadi pada penderita gagal ginjal atau penderita kelainan yang mempengaruhi kemampuan ginjal untuk membuang asam.

a)      Penyebab utama dari asidois metabolik : Gagal ginjal.
b)      Asidosis tubulus renalis (kelainan bentuk ginjal).
c)      Ketoasidosis diabetikum.
d)     Asidosis laktat (bertambahnya asam laktat).
e)     Bahan beracun seperti etilen glikol, overdosis salisilat, metanol, paraldehid, asetazolamid atau amonium klorida.
f)       Kehilangan basa (misalnya bikarbonat) melalui saluran pencernaan karena diare, leostomi atau kolostomi.

c.       Gejala Asidosis Metabolik.

Gejala Asidosis metabolik ringan bisa tidak menimbulkan gejala, namun biasanya penderita merasakan mual, muntah dan kelelahan. Pernafasan menjadi lebih dalam atau sedikit lebih cepat, namun kebanyakan penderita tidak memperhatikan hal ini. Sejalan dengan memburuknya asidosis, penderita mulai merasakan kelelahan yang luar biasa, rasa mengantuk, semakin mual dan mengalami kebingungan. Bila asidosis semakin memburuk, tekanan darah dapat turun, menyebabkan syok, koma dan kematian.

d.      Diagnosis Asidosis Metabolik.

Diagnosis asidosis biasanya ditegakkan berdasarkan hasil pengukuran pH darah yang diambil dari darah arteri (arteri radialis di pergelangan tangan). Darah arteri digunakan sebagai contoh karena darah vena tidak akurat untuk mengukur pH darah. Untuk mengetahui penyebabnya, dilakukan pengukuran kadar karbondioksida dan bikarbonat dalam darah.

Mungkin diperlukan pemeriksaan tambahan untuk membantu menentukan penyebabnya. Misalnya kadar gula darah yang tinggi dan adanya keton dalam urin biasanya menunjukkan suatu diabetes yang tak terkendali. Adanya bahan toksik dalam darah menunjukkan bahwa asidosis metabolik yang terjadi disebabkan oleh keracunan atau overdosis. Kadang-kadang dilakukan pemeriksaan air kemih secara mikroskopis dan pengukuran pH air kemih.

e.       Pengobatan Asidosis Metabolik.

Pengobatan asidosis metabolik tergantung kepada penyebabnya. Sebagai contoh, diabetes dikendalikan dengan insulin atau keracunan diatasi dengan membuang bahan racun tersebut dari dalam darah. Kadang-kadang perlu dilakukan dialisa untuk mengobati overdosis atau keracunan yang berat.

Asidosis metabolik juga bisa diobati secara langsung. Bila terjadi asidosis ringan, yang diperlukan hanya cairan intravena dan pengobatan terhadap penyebabnya. Bila terjadi asidosis berat, diberikan bikarbonat mungkin secara intravena; tetapi bikarbonat hanya memberikan kesembuhan sementara dan dapat membahayakan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar