Kamis, 08 Desember 2016

MEKANISME RESPON IMUN SPESIFIK



Pengertia Sistem Imun Spesifik

Sistem imun spesifik Mempunyai kemampuan untuk mengenal benda asing.Benda asing yang pertama kali muncul dikenal oleh sistem imun spesifik sehingga terjadi sensitiasi sel-sel imun tersebut. Bila sel imun tersebut berpapasan kembali dengan benda asing yang sama, maka benda asing yang terakhir ini akan dikenal lebih cepat, kemudian akan dihancurkan olehnya.  Oleh karena system tersebut hanya menghancurkan benda asing yang sudah dikenal sebelumnya, maka system itu disebut spesifik.

Sistem imun spesifik dapat bekerja sendiri untuk menghancurkan benda asing yang berbahaya, tetapi umumnya terjalin kerjasama yang baik antara antibodi, komplemen, fagosit dan antara sel T makrofag. System imun Spesifik diperlukan untuk melawan antigen dari imunitas nonspesifik. 

Antigen merupakan substansi berupa protein dan polisakarida yang mampu merangsang munculnya sistem kekebalan tubuh (antibodi). Mikrobia yang sering menginfeksi tubuh juga mempunyai antigen. Selain itu, antigen ini juga dapat berasal dari sel asing atau sel kanker. 

Tubuh kita seringkali dapat membentuk sistem imun (kekebalan) dengan sendirinya. Setelah mempunyai kekebalan, tubuh akan kebal terhadap penyakit tersebut walaupun tubuh telah terinfeksi beberapa kali. Sebagai contoh campak atau cacar air, penyakit ini biasanya hanya menjangkiti manusia sekali dalam seumur hidupnya. Hal ini karena tubuh telah membentuk kekebalan primer. 

Kekebalan primer diperoleh dari B limfosit dan T limfosit. Sistem imun ini dibagi menjadi 2:

·         Sistem imun spesifik humoral.

Di dalam imunitas hormonal yang berperan adalah limfosit B atau sel B berasal dari system sel. Fungsi utamanya adalah mempertahankan tubuh terhadap infeksi bakteri, virus dan melakukan netralisasi toksin. Dibuat di sunsum yaitu sel batang yang sifatnya pluripotensi (pluripotent stem cells) dan dimatangkan disumsum tulang.  

Limfosit B menyerang antigen yang ada di cairan antar sel. Terdapat 3 jenis sel limfosit B yaitu:

a.       Limfosit B plasma memproduksi antibody.
b.      Limfosit B pembelah menghasilkan limfosit dalam jumlah banyak secara cepat.
c.       Limfosit B memori mengingat antigen yang pernah masuk ke tubuh.

Humor berarti cairan di dalam tubuh. Sel B bila dirangsang oleh benda asing, akan berproliferasi dan berkembang menjadi sel plasma yang dapat membentuk anti bodi.

Antibodi yang dilepaskan akan ditemukan di dalam serum. Fungsi utama antibody ini adalah pertahanan terhadap infeksi ekstraseluler, virus dan bakteri serta menetralisir toksinnya. Sel Th 2 juga mempunyai kontribusi didalam sistim imunitas ini. Th 2 akan memproduksi I1-4, I1-5, I1-6 yang merangsang sel B untuk menghasilkan immunoglobulin (Ig), menekan kerja monosit/makrophag dan respon imun seluler Immunoglobulin (Ig) dibentuk oleh sel plasma yang  berasal dari proliferasi sel B akibat kontak dengan antigen. Antibodi yang terbentuk secara spesifik ini akan mengikat antigen baru lainnya yang sejenis.

Bila serum protein tersebut dipisahkan dengan cara elektroforesis, maka IgG ditemukan terbanyak dalam fraksi globulin alfa dan beta.

Ada lima jenis IgG yaitu:

a.       IgG

Merupakan komponen utama didalam Ig serum dengan kadar di dalam darah sekitar 75 % dari semua immunoglobulin. IgG dapat menembus plasenta dan masuk ke fetus dan  berperan dalam imunitas bayi sampai berusia 6-9 bulan. IgG dan komplemen bekerja saling membantu di dalam sebagai opsonin pada pemusnahan antigen. IgG juga berperan di dalam imunitas sellular.

b.      IgA.

Di temukan dalam jumlah yang sedikit didalam darah. IgA di dalam serum dapat Amengagglutinasi kuman.  Mengganggu motilitasnya hingga memudahkan fagositosis oleh sel PMN.

c.       IgM.

Merupakan antibody dalam respon imun primer terhadap kebanyakan antigen. IgM dapat mencegah gerakan mikroorganisme patogen, memudahkan fagositosis dan merupakan aglutinator poten protein.

d.      IgD .

Di temukan dengan kadar yang sangat rendah didalam sirkulasi. IgD merupakan 1% dari total immunoglobulin dan ditemuksan banyak pada sel membran sel B bersama IgM dan berfungsi sebagai reseptor pada aktivasi sel B.
e.       IgE.

Ditemukan dalam serum dengan kadar yang rendah di dalam serum dan meningkat  pada penyakit  alergi, infeksi cacing.

Respon imun primer terjadi pada paparan pertama pada antigen. Karakteristiknya mempunyai lag period ini dibutuhkan sel B spesifik dalam melawan antigen untuk berproliferasi dan berdifferensiasi menjadi plasma sel. Jika seseorang terpapar untuk kedua kalinya dengan antigen yang sama respon imun sekunder terjadi. Respon ini lebih cepat lebih lama, dan lebih efektif karena sistim imun sudah disiapkan melawan antigen tersebut.

Walaupun antibodi tidak dapat menghancurkan antigen secara langsung tetapi dapat menginaktifkan dan menandainya untuk dihancurkan. Yang terjadi di dalam interaksi antigen-antibodi adalah suatu formasi kompleks antigen-antibodi.

·         Sistem imun spesifik selular.

Di dalam imunitas seluler yang berperan adalah limfosit T atau sel T yang berasal dari sel yang sama dengan sel B tetapi proliferasinya di dalam kelenjar timus atas pengaruh berbagai faktor asal timus.Limfosit T menyerang antigen yang berada di dalam sel.

Fungsi utama sistim imun spesifik seluler ialah untuk pertahanan terhadap bakteri, virus , jamur dan keganasan di intra seluler. Yang berperan disini adalah limfosit T atau sel T. Sel T bermacam-macam jenisnya,  berdasarkan fungsinya secara umum ada tiga golongan utama dari sel T. Yang merupakan sel efektor dari killing sel Adalah sel sitotoksik (Tc), dua golongan lagi termasuk di dalam sel regulasi yaitu sel T helper (Th) dikenal juga sebagai CD4 dan sel T suppressor (Ts) dikenal juga sebagai CD8.T helper(Th) yang disebut juga dengan CD4 dan sel T suppressor (Ts) yang dikenal  juga dengan CD8. Th berbeda fungsi berdasarkan kemampuan sitokin yang diproduksi, terbagi menjadi Th1 dan Th2. Th1 mempunyai kontribusi di dalam imunitas humoral.

Sel T terdapat dalam jumlah yang banyak didalam submukosa jalan nafas dan dinding alveoli. Sebagai tambahan sel T terdapat dalam jumlah sedikit didalam lumen bronkus dapat melakukan migrasi ke jaringan. Hal ini dapat menjelaskan bahwa limfosit dapat melakukan resirkulasi dari darah ke jaringan limpoid dan kembali ke darah. Sel B terdapat dalam jumlah yang sedikit di dalam lamina propria dari saluran nafas. Konsisten dengan observasi, sejumlah kecil IgA terdapat di dalam sekresi jalan nafas seperti pada sputum maupun pada BAL. IgG juga didapat dalam lumen bronkus. Pada keadaan penyakit atopik sel B juga memproduksi IgE yang didapati disekresi saluran nafas.

Fungsi respon imun seluler yaitu :

a.       Sel CD8 mematikan scr langsung sel sasaran.

b.      Sel T menyebabkan reaksi hipersensitifitas tipe lambat.

c.       Sel T memiliki kemampuan menghasilkan sel pengingat.

d.      Sel T sbg pengendali CD4 dan CD8 memfasilitasi dan menekan respon imun seluler dan humoral.

Peran sel T helver (CD4).

Th berperan menolong sel B dalam differensiasi dan memproduksi antibodi. Sel Th1 memproduksi mediator interleukin-2 (IL-2) dan interferon gamma (IFN-ý) yang memegang peranan penting proteksi dengan meningkatkan kemampuan makrophag untuk fagositosis dan mencerna kuman yang telah difagotisir.

Sel Th berinteraksi secara langsung dengan sel B yang  banyak mengandung fragmen antigen pada permukaannya untuk berikatan dengan reseptor MHC II memacunya untuk cepat membelah dan memberi sinyal untuk antibodi untuk memulai fungsinya. Ketika sel Th berikatan dengan sel B, sel T IL 2 (dan limpokin lainnya). Limpokin yang dilepaskan oleh sel Th tidak hanya memobilisasi sel imun dan makrophag, juga menarik sel darah putih seperti neutropil untuk memperkuat pertahanan non spesifik.

Fungsi sel CD4 adalah:

a.       Pengendali ; mengaitkan sist monosit-makrofag ke sist limfoid.

b.      Berinteraksi dg sel penyaji antigen untuk mengendalikan Ig.

c.       Menghasilkan sitokin yang memungkin tumbuhnya sel CD4 dan CD8.

d.      Berkembang menjadi sel pengingat.

Peran sel T sitotoksik (Tc).

Sel T sitotoksikj juga dikenal sebagai sel T killer (pemusnah) adalah satu-satunya sel T yang dapat langsung menyerang dan membunuh sel lainnya. Target utamanya adalah sel yang terinfeksi virus, juga menyerang jaringan lain yang yang terinfeksi oleh bakteri intraseluler,  parasit, sel kanker, dan sel asing lainnya yang memasuki tubuh melalui transfusi darah maupun transplantasi organ.

Peran sel T suppressor (Ts) (CD8).

Seperti sel Th, Ts adalah sel regulasi. Bagaimanapun aksinya adalah inhibisi karena ia melepaskan limpokin yang dapat menekan aktivitas dari sel T dan sel B. Sel Ts akan menghentikan respon imun setelah sukses menginaktifkan dan menghancurkna antigen. Hal ini membantu mencegah tidak terkontrolnya dan tidak dibutuhkannnya lagi kerja dari sistem imun.

1 komentar:

  1. But in a number of them you will find out how a good deal those merchandise fee and why they're better or worse than other merchandise that you may discover in the marketplace. http://musclegainfast.com/ef13-muscle-supplement/

    BalasHapus