Kamis, 06 Oktober 2016

ANATOMI FISIOLOGI KANDUNG EMPEDU



Kandung empedu merupakan kantong otot kecil yang berfungsi untuk menyimpan cairan empedu (cairan pencernaan berwarna kuning kehijauan yang dihasilkan oleh hati). Kandung empedu memiliki bentuk seperti buah pir dengan panjang 7-10 cm dan merupakan membran berotot. Terletak didalam fossa dari permukaan visceral hati. Kandung empedu terbagi kedalam sebuah fundus, badan dan leher.

Nama lain dari kandung empedu adalah Gallbladder, yakni tempat cairan empedu dikumpulkan sebelum disekresikan kedalam usus halus.

Bagian-bagian dari kandung empedu, terdiri atas:

·         Fundus vesikafelea, merupakan bagian kandung empedu yang paling akhir setelah korpus vesikafelea.
·         Korpus vesikafelea, bagian dari kandung empedu yang didalamnya berisi getah empedu. Getah empedu adalah suatu cairan yang disekeresi oleh sel hati sebanyak 500-1000 cc setiap harinya, sekresinya berjalan terus menerus, jumlah produksi cairan empedu dapat meningkat pada saat mencerna lemak.
·         Leher kandung empedu. Merupakan saluran pertama tempat masuknya getah empedu ke badan kandung empedu lalu berkumpul dan dipekatkan dalam kandung empedu.
·         Duktus sistikus. Panjangnya kurang lebih 3 ¾ cm. berjalan dari leher kandung empedu dan bersambung dengan duktus hepatikus membentuk saluran empedu ke duodenum.
·         Duktus hepatikus, saluran yang keluar dari leher.
·         Duktus koledokus saluran yang membawa empedu ke duodenum.

Kandung empedu tidak memiliki submukosa. Pembungkus pada kandung empedu terdiri dari tiga lapis, yakni permukaan luar dari kandung empedu adalah Visceral peritoneum, pada bagian tengah, otot dari dindingnya terdiri dari serat otot halus (sel), dan disebelah dalam merupakan membran mukosa yang tersambung dengan lapisan saluran empedu. Membran mukosanya terdiri atas sel-sel epitel sederhana yang berbentuk sel tiang (silinder), disusun menyerupai epitel pada permukaan lambung yang mengeluarkan sekret musin dan cepat mengabsorpsi air dan elektrolit, tetapi tidak mensekresikan garam-garam empedu dan pigmen, karena itu, cairan empedu menjadi pekat. 

Kontraksi dari otot tersebut dipengaruhi oleh sistem hormonal yang menyebabkan isi dari kandung empedu (cairan empedu) masuk ke pembuluh cystic.


Fungsi Kandung Empedu


Kandung empedu memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan cairan empedu dan memekatkan cairan empedu yang ada didalamnya dengan cara mengabsorpsi air dan elektrolit. Cairan empedu ini adalah cairan elektrolit yang dihasilkan oleh sel hati.

Pada individu normal, cairan empedu mengalir ke kandung empedu pada saat katup Oddi tertutup. 

Dalam kandung empedu, cairan empedu dipekatkan dengan mengabsorpsi air. Derajat pemekatannya diperlihatkan oleh peningkatan konsentrasi zat-zat padat. Cairan empedu yang dihasilkan oleh hati mengandung 97% air, sedangkan kadar rata-rata air yang terkandung dalam cairan empedu yang telah tersimpan didalam kandung empedu adalah 89%. Bila saluran empedu dan duktus sistikus dijepit, maka  tekanan dalam saluran empedu akan naik sampai kira-kira 30 mm cairan empedu dalam 30 menit dan sekresi empedu berhenti. Akan tetapi bila saluran empedu dijepit dan duktus sistikus dibiarkan terbuka, air akan diabsorspi dalam kandung empedu dan tekanan intrafilier naik hanya kira-kira 100 mm cairan empedu selama beberapa jam.

Cairan yang disekresikan oleh sel-sel hepatosit dalam organ hati adalah cairan yang berwarna kekuningan atau kecoklatan atau kuning kehijauan yang disekresikan oleh sel-sel hati. Setiap hari sel-sel hati mensekresikan 800-1000 ml cairan empedu dengan pH sekitar 7,6-8,6. Cairan empedu sebagian besar terdiri atas air, garam-garam empedu, kolesterol, dan sebuah fosfolipid (lesitin), pigmen-pigmen empedu dan beberapa ion-ion, serta zat-zat lain yang ada dalam larutan elektrolit alkali yang mirip dengan getah pankreas.

Fungsi empedu adalah untuk membuang limbah tubuh tertentu (terutama pigmen hasil pemecahan sel darah merah dan kelebihan kolesterol) serta membantu pencernaan dan penyerapan lemak. Garam empedu menyebabkan meningkatnya kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam lemak, sehingga membantu penyerapannya dari usus. Hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah diubah menjadi bilirubin (pigmen utama dalam empedu) dan dibuang ke dalam empedu.

Berbagai protein yang memegang peranan penting dalam fungsi empedu juga disekresi dalam empedu.


Proses Pembentukan Empedu


Empedu sebagian besar adalah hasil dari excretory dan sebagian adalah sekresi dari pencernaan. Garam-garam empedu termasuk kedalam kelompok garam natrium dan kalium dari asam empedu yang berkonjugasi dengan glisin atau taurin suatu derifat/turunan dari sistin, mempunyai peranan sebagai pengemulsi, penghancuran dari molekul-molekul besar lemak menjadi suspensi dari lemak dengan diameter ± 1 mm dan absorpsi dari lemak, tergantung dari system pencernaannya. Terutama setelah garam-garam empedu bergabung dengan lemak dan membentuk Micelles, kompleks yang larut dalam air sehingga lemak dapat lebih mudah terserap dalam system pencernaan (efek hidrotrofik). Ukuran lemak yang sangat kecil sehingga mempunyai luas permukaan yang lebar sehingga kerja enzim lipase dari pancreas yang penting dalam pencernaan lemak dapat berjalan dengan baik. Kolesterol larut dalam empedu karena danmya garam-garam empedu dan lesitin.


Komposisi Getah Empedu


Getah empedu adalah suatu cairan yang disekresi setiap hari oleh sel hati yang dihasilkan setiap hari 5000-1000 cc, sekresinya berjalan terus menerus, jumlah prouksi meningkat sewaktu mencerna lemak. Empedu berwarna kuning kehijauan \yang terdiri dari 97 % air, pigmen empedu dan garam-garam empedu.

a.       Pigmen empedu, terdiri dari biliverdin. Pigmen ini merupakan hasil penguraian hemoglobin yang dilepas dari sel darah merah terdisintegrasi. Pigmen utamanya adalah bilirubin yang memberikan warna kuning pada urine dan feses. Warna kekuningan pada jaringan (jaundice) merupakan akibat dari peningkatan kadar bilirubin darah dan ini merupakan indikasi kerusakan fungsi hati, peningkatan destruksi sel darah merah, atau obstruksi duktus empedu oleh batu empedu.

b.      Garam-garam empedu, yang terbentuk dari asam empedu yang berkaitan dengan kolesterol dan asam amino. Setelah diekskresi kedalam usus garam tersebut direabsorbsi dari ileum bagian bawah kembali kehati dan didaur ulang kembali, peristiwa ini disebut sebagai sirkulasi enterohepatika garam empedu.

Fungsi dari garam empedu dalam usus halus adalah :

·         Emulsikan lemak, garam empedu mengemulsi globules lemak besar dalam usus halus g kemudian dijadikan globules lemak lebih kecil dan area permukaan yang lebih luas untuk kerja enzim.
·         Absorbsi lemak, garam empedu juga membantu mengabsorbsi zat terlarut lemak dengan cara memfasilitasi jalurnya menembus membran sel.
·         Pengeluaran kolesterol dari tubuh, garam empedu berikatan dengan kolesterol dan lesitin untuk membentuk agregasi kecil yang disebut micelle yang akan dibuang melalui feses.


DAFTAR PUSTAKA
·       Chandrasoma, Parakrama. 2006. Ringkasan Patologi Anatomi, Ed 2. Jakarta : EGC.
·       Grant allison,Waugh anne,2011,Dasar-dasar anatomi dan fisiologi,Salemba medika:Jakarta.
·       Gibson john,1995,Anatomi dan fisiologi modern:ECG.
·       Newman, W.A. Dorland. 2002. Kamus Kedoteran Dorland Edisi 29. Jakarta: EG
·       Watson roger,2002,Anatomi dan fisiologi untuk perawat:ECG.
·       Wylie linda,2011,Esensial anatomi dan fisiologi dalam asuhan maternitas:ECG.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar