Minggu, 27 November 2016

TEKNIK SITOHISTOLOGI




Pengertian Teknik Sitohistologi

Sitohistoteknologi terdiri dari : Sito berarti sel dan Histo berarti jaringan. Jadi merupakan ilmu yang mempelajari tentang sel dan jaringan. Dalam jaringan pada umumnya terdapat 3 komponen dasar yang menyusunnya yaitu : Sel , Substansi Interseluler dan Cairan, ada 3 komponen dasar yang menyusunnya yaitu :

·         Sel.

Merupakan komponen yang bersifat hidup dalam jaringan dan merupakan unit struktural dan fungsional yang terkecil dari organisme.

·         Substansi Interseluler.

Bersifat tidak hidup dan sebagai hasil produksi sel. Terdapat diantara sel-sel didalam jaringan. Bentuk fisiknya dapat dipilahkan :

a.       Sebagai substansi dasar karena tidak berbentuk dan dalam keadaan setengah padat.
b.      Sebagai serabut.

·         Cairan.

Merupakan komponen yang menonjol dalam plasma darah, cairan limfa, cairan jaringan dsb.

Susunan kimia jaringan tubuh kita terdiri atas :

·         Air 65 - 70 %.
·         Protein 10 %.
·         Lipid 10 - 15 %.
·         Karbohidrat 10 %.
·         Zat Anorganik 5 %.

Berdasarkan fungsi dan strukturnya jaringan tubuh dikelompokkan menjadi 4 macam jaringan dasar 
yaitu :

·         Jaringan Epitil.
·         Jaringan Pengikat.
·         Jaringan Otot.
·         Jaringan Syaraf .

Sitohistoteknologi merupakan ilmu yang mempelajari sel-sel dan jaringan tubuh sebagai upaya untuk mendiagnosa adanya kelainan-kelainan dalam tubuh. 

Diagnosis histopalogisitopatologi,sampai saat ini masih merupakan kunci dalam diagnosis sebagian besar penyakit.Ketepatan diagnosis histopatologi dan sitopatologi tergantung pada :

·         Penangan dan pengolahan bahan pemeriksaan yang baik sehingga dapat diinterprestasi serta dapat dikembangkan lebih lanjut untuk pemeriksaan molekuler dan genetik.
·         Kompetensi dasar dokter spesialis Patologi Anatomi.
·         Kompetensi Dasar tenaga laboratorium / analis laboratorium.

Mutu hasil proses jaringan sangat erat hubungannya dengan penanganan bahan pemeriksaan yang benar sejak awal jaringan / sel dan cairan dipisahkan dari tubuh.Dimana tahap ini disebut dengan tahap pre-analitik.Tahapan selanjutnya adalah tahap analitik,dimana pada tahap ini sampel tiba dilaboratorium patologi anatomi.Pada tahapan ini meliputi pencatatatan  data bahan pemeriksaan / sampel yang selanjutnya diikuti pengolahan  bahan pemeriksaan atau sampel tersebut.

Ada 3 komponen dasar yang menyusunnya yaitu :sel,substansi interselular,cairan.

Pada tahap penanganan bahan pemeriksaan dalam  fase pre-analitik ini merupakan tonggak pertama yang merupakan syarat utama agar hasil pemprosesan bahan pemeriksaan dan penanganan selanjutnya dapat berlangsung dengan baik.Dalam tahapan ini meliputi  :

·         Kelengkapan Identitas pasien dan keterangan klinik yang relevan.
·         Penanganan Jaringan dan cairan pasca tindakan operasi ataupun biopsi.

Tahap penanganan bahan pemeriksaan dalam  fase analitik,dimulai sejak sampel atau bahan pemeriksaan diterima di laboratorium untuk dilakukan pengolahan bahan pemeriksaan atau sampel sampai menjadi blok parafin dan sedian sampai siap dibaca dokter spesialis patologi anatomi.Pada tahap analitik ini  dapat dibagi atas :

·         Penerimaan sampel.
·         Pemotongan dan pencatatan makroskopik.
·         pengolahan sampel secara manual aaupun automatis.
·         Pembuatan blok parafin yang sesuai standar.

Tahapan-tahapan Teknik sitohistologi

Tahapan-tahapan dalam melakukan teknik sitohistologi dimulai dari mendapatkan jaringan sampai menghasilkan preparat yang siap diperiksa secara mikroskopis adalah:

·         Mendapatkan Jaringan.
·         Fiksasi.
·         Dehidrasi.
·         Clearing.
·         Embedding.
·         Sectioning/Cutting.
·         Mounting.
·         Staining.
·         Labeling.

Mendapatkan Jaringan

·         Jaringan harus diduga tumor atau kelainan.
·         Jaringan harus sudah difikasasi sebelum 6 jam setelah kematian, bisa terjadi maserasi.
·         Pemotongan menggunakan pisau tajam ukuran biasanya (1,5x1x0,5) cm3.
·         Mendapatkan Jaringan.
·         Harus segera dimasukkan ke dlm larutan fiksasi (Volume 40x) selama 1 malam.

a.    Tidak boleh dicuci dg air (terjadi perubahan tekanan osmotic.
b.    Tidak boleh disimpan dlm NaCl 0,9 % -maserasi.
c.    Tidak boleh dibekukan-pembentukan kristal es dlm sitoplasma.
d.   Jaringan berbentuk tulang harus didekalsifikasi agar lunak dg HCl 0,5 %.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar